Image default
Daerah

Korban Serangan Papua Peroleh Piagam Kehormatan

 

Korban Serangan Papua

Peroleh Piagam Kehormatan

 

BIKINRILIS.COM — Keluarga korban penyerangan bersenjata yang menewaskan 9 pegawai perusahaan pengembang infrastruktur telekomunikasi di Papua memperoleh penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Para korban tewas mendapatkan penghargaan atas jasanya menjadi bagian dari upaya pemerataan infrastruktur digital di Indonesia. Ke – 9 korban mendapatkan Penghargaan Piagam Kehormatan sebagai 9 Pejuang Telekomunikasi.

 

“Pemerintah memberikan penghargaan bagi pejuang telekomunikasi. Penghargaan tersebut diberikan agar jasa dan pengorbanan mereka dalam mengembangkan konektivitas digital hingga ke pelosok tanah air, selalu tetap dapat diingat dan menjadi teladan bagi kita semua. Dan selalu ingat kontribusi mereka tidak hanya dalam pemerataan jaringan telekomunikasi tapi juga andil besar besar mereka dalam pembangunan negeri kita,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran pers yang dikutip pada Jumat (17 Maret 2022).

 

Johnny mengenang pada saat peristiwa serangan tersebut terjadi, dia tengah berada dalam lawatan ke Eropa. Insiden berdarah itu terjadi Site Repeater B3 pada awal Maret 2022. Dia mengungkapkan kesedihan dan duka mendalam atas insiden yang berlangsung dan memengaruhi ekosistem digital di Indonesia. “Saat kabar ini, saya dalam tugas perjalanan keluar negeri dalam rangka mencari blended financing untuk kepentingan pembangunan infrastruktur TIK di hulu dan hilir,” ujarnya.

 

Baca Juga:

Johnny G Plate Kecam Pembunuhan 8 Pekerja Tower Komunikasi di Papua

Presiden Joko Widodo Naikan Tunjangan Humas Mulai 27 hingga 183 Persen

 

Dirut BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif menyebutkan bahwa penghargaan diberikan untuk delapan orang korban dan seorang penyintas dalam penyerangan tersebut. “Delapan korban dan satu penyintas Palawan Telekomunikasi punya Keluarga yang terpaksa ditinggalkan. Acara ini memiliki makna memuliakan kehidupan atas perjuangan para korban dan penyintas,” ujarnya.

 

Dirut Anang Latif mengutuk keras tragedi kemanusaiaan yang telah terjadi pada 2 Maret 2022 lalu. “Tidak kata yang cukup untuk mengutuk aksi terorisme yang telah terjadi,” tegasnya.

 

Serangan bersenjata  terjadi pada 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) berlokasi di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Dalam tragedi kemanusiaan itu, delapan korban antara lain Bona Simanulang, Renal Tagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah, Bebi Tabuni, dan Ibo. Ada satu penyintas Nelson Sarira. (*)

 

 

Related posts

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Jangan Mendekat Dulu

dadali

Vaksin Baru Satu Kali, Tetap Wajib Tes Covid – 19 Sebelum Perjalanan

dadali

Filosofi Loncat Batu, Inspirasi Erick Thohir untuk Angkat Perekonomian Pulau Nias  

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)