Bapak – Ibu Nelayan,

Cek Nih Tarif Ekspor Murah untuk Produk Perikanan

BIKINRILIS.COM — Ekspor produk kelautan dan perikanan berpeluang dikenai tarif yang lebih rendah di beberapa negara yang telah memberikan keringanan tarif bea masuk untuk barang asal Indonesia. Untuk itu, pelaku usaha di industri kelautan dan perikanan sebaiknya menyadari peluang tersebut untuk mempersiapkan peningkatan ekspor ke depan.

Beberapa peluang tarif rendah tersebut  diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan kemarin dan dikutip pada Kamis (23 Februari 2022).

Menurut Artati, potensi penurunan tarif bea masuk yang dapat diraih adalah Pertama, dari Jepang. Indonesia akan mendapatkan pembebasan tarif (0%) secara bertahap dari Jepang untuk produk Tilapia, Catfish, Cobia, Crabs dan Swimming Crabs, Mussels, Snails, dan Fillet. Kemudian untuk Tuna Olahan akan diturunkan bertahap dari 9,6% menjadi 4,7%.

Kedua, dari Korea Selatan. Indonesia berpeluang mendapatkan pembebasan tarif (0%) secara bertahap, di antaranya untuk Swordfish, Tuna, Makerel, Teri, Udang, dan Fillet. Ketiga, dari Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru, Indonesia akan dibebaskan tarif bea masuk untuk produk perikanan.

Keempat, hasil kerja sama Indonesia Mozambique – Preferential Trade Agreement (IM-PTA) menyepakati penurunan tarif untuk Tuna Segar, Kepiting, dan Udang Beku. Indonesia mendapat pemangkasan tarif bea masuk sampai dengan 50% dari tarif normal yang berlaku.

“Negara-negara pesaing Indonesia di Mozambique, seperti Tiongkok, Thailand, Vietnam, Filipina masih dikenakan tarif normal (high tariff). Hal ini dinilai sebagai peluang diversifikasi pasar non tradisional yang cukup besar,” ujar Artati.

Baca Juga:

Presiden Jokowi Dorong Ekspor Mobil Indonesia ke 80 Negara

Airlangga Hartarto: Ekspor Ikan Asin Indonesia Capai 8,96 Juta Kg

Teten Masduki: Dongkrak Ekspor dengan Manfaatkan Selera Orang Asia di Dunia