Image default
Headline

Beras Terdeteksi Aman di Rumah Tangga, Survei Beras Antisipasi Krisis Pangan Dunia

 

Beras Terdeteksi Aman di Rumah Tangga,

Survei Beras Antisipasi Krisis Pangan Dunia

 

BIKINRILIS.COM — Krisis Pangan membayang-bayangi dunia. Akankah Indonesia mengalami tekanan pada ketahanan pangan akibat terdampak pemburukan situasi global? Untuk mengantisipasi permasalahan pangan itulah Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar survei cadangan beras nasional (SCBN) 2022.

“Survei ini kami lakukan pada bulan Juni 2022 yang digelar di 34 Provinsi meliputi 490 kabuputen atau kota dengan jumlah sampel 47.817 sampel yang terdiri atas 14.100 sampel rumah tangga dan 33.717 sampel non rumah tangga dengan melibatkan 1.900 orang petugas sebagai enumerator,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah, di Jakarta awal pekan ini.

Hasil surveinya menunjukkan gambaran tentang ketersediaan cadangan beras di tingkat rumah tangga, penggilingan, pedagang beras, bulog, horeka (hotel restoran dan kafe), industri, hingga pengolahan.

“Berdasarkan hasil survei, stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Kemudian pada 30 April 2022 meningkat 10,15 juta ton dan stok pada bulan Juni 2022 menjadi 9,71 juta ton,” tambah Habibullah.

Amankah stok beras itu? Habibullah mengatakan, setidaknya terjadi peningkatan rata – rata stok beras di seluruh kelompok yang disurvei pada periode 30 April 2022 dibandingkan periode 31 Maret 2022. Stok beras pada bulan Juni 2022 sebagian besar berada di rumah tangga yang mencapai 6,6 juta ton; kemudian di pedagang 1,04 juta ton; BULOG 1,11 juta ton; penggilingan 0,69 juta ton, dan di Horeka maupun industri sebesar 0,28 juta ton.

Ditambahkan Habibullah, rata-rata stok beras di rumah tangga dan produsen mencapai kurang lebih 390-443 kilogram per kelompok produsen, atau lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata stok beras di rumah tangga konsumen yang hanya 9-10 kilogram per rumah tangga konsumen.

“Hasil SCBN22 telah mengkonfirmasi posisi surplus beras periode 2019 hingga Juni 2022. Stok beras kita mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga akhir Desember 2022. Indonesia Swasembada Beras,” katanya.

Habibullah mengatakan, survei ini sekaligus menyamakan data antar lintas kementerian dan lembaga sehingga data stok beras nasional bisa digunakan sebagai pijakan dalam mengambil keputusan.

 

Baca Juga:

Bank Dunia: Krisis Pangan, Jutaan Orang Terancam Masuk ke Kemiskinan Ekstrem

Indonesia Dihargai Dunia, Sebagai Negara dengan Sistem Ketahanan Pangan Tangguh

Jamin Ketahanan Pangan, SI JAM PANG Beraksi

 

Ancaman Krisis Global

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa survei data ini menjadi penting untuk menentukan program penguatan produksi ke depan. Apalagi, Indonesia dan juga negara-negara di dunia tengah menghadapi ancaman krisis global.

“Saya dan jajaran dinas ditantang terus, dimana ada dua hal setelah 2019 sampai hari ini: tidak ada impor beras umum. Kemudian, produksi data BPS KSA selalu meningkat dari tahun ke tahun dan menunjukkan surplus. Namun, saya ditambah tugas lagi yang harus diwujudkan bareng-bareng yaitu produktivitas harus naik, bahkan supaya lebih tinggi lagi dari yang sekarang,” katanya.

Suwandi berharap, kolaborasi Kementan dan BPS dapat terus ditingkatkan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Harapannya ini bisa dimanfaatkan bagi semua pihak dalam rangka mengambil keputusan dan mempunyai gambaran yang utuh tentang kondisi perberasan nasional.

“Dari sisi produksi sudah terlihat melalui data KSA, dari sisi konsumsi juga pendataannya sudah ada. Dari saat ini terlihat kondisi dan persebarannya,” ucapnya.

Perlu diketahui, produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton dan di tahun 2021 sebesar 31,33 juta ton. Disisi lain, ekspor pertanian dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang diikuti kenaikan NTP maupun NTUP. (*)

Related posts

Cuuss, Pedagang Pasar Dapat Giliran Divaksin

dadali

Siaran Analog TV Akan Dihentikan di 15 Kota Ini

dadali

Seru, Disiapkan Trainer Untuk Bantu UMKM Ekspor

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)