Image default
Headline

Ridwan Kamil, Berburu Oksigen Hingga Luar Jawa

 

 

Ridwan Kamil,

Berburu Oksigen Hingga Luar Jawa

 

 

Ketersediaan oksigen menjadi begitu penting pada hari – hari terakhir ini, terutama karena tekanan pandemic Covid – 19 yang belum mereda. Rumah sakit seakan tersentak dengan begitu tingginya kebutuhan oksigen bagi pasien Covid – 19. Di saat yang sama, para pejuang Covid – 19 yang sedang isolasi mandiri juga terancam oleh pasokan oksigen yang belum tentu tersedia di dekat tempat tinggalnya.

Inilah juga yang mendorong Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, terus berburu oksigen. Tidak hanya di seluruh Jawa Barat, atau Pulau Jawa. Perburuan itu juga dilakukan ihingga ke luar pulau Jawa.

“Kami terus mencari sumber produksi oksigen , melakukan kontrak pembelian termasuk dari luar pulau Jawa. Terus dijaga dan disempurnakan manajemennya,” ujar Kang Emil, demikian Pak GUbernur Jawa Barat ini kerap akrab disapa dalam unggahannya di akun instagram pribadinya sekitar 22 jam ke belakang.

Dalam unggahannya pula, Kang Emil memberitahukan langkah – Langkah pengamanan pasokan oksigen bagi warga Jawa Barat. Tahap 1, Kang Emil akan memastikan suplai untuk pasien Rumah Sakit aman terkendali. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membentuk posko Provinsi dan rencananya ada posko di 27 kota serta kabupaten.

“Tahap 2, sedang dipersiapkan untuk bantuan oksigen bagi pasien Covid – 19 yang sedang isolasi mandiri di rumah-rumah,” ujarnya.

Kang Emil juga melalui sebuah foto menunjukkan dokumen Strategi Menangani Ketersediaan O2 Medis di Jawa Barat, yang terdiri atas 5 poin. Pertama, Pabrik atau produsen oksigen harus meningkatkan produksi oksigen setidaknya 3 kali lipat dari kondisi eksisting, mengingat kebutuhan oksigen media yang meningkat. Kedua, Meningkatkan distribusi, dukungan armada pengangkut dan Sumber Daya Manusia (baik sopir maupuan tenaga untuk mengangkut tabung).

Ketiga, Pengadaan tabungan gas baru untuk medis. Keempat, Menyiapkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat, terutama yang isoman. Kelima, Penjagagan untuk mencari produsen atau pabrik oksigen lain di luar Jawa Barat seperti ke PT Krakatau National Resources, PT Pertamina atau lainnya.

Dari dokumen yang Dia unggah juga ditunjukkan estimasi kebutuhan oksigen di Kabupaten atau Kota di Jawa Barat per 3 Juli 2021, dengan memperhitungkan jumlah Tempat Tidur di fasilitas Kesehatan yang ada. Dari dokumen tersebut terlihat bahwa terdapat 7 kabupaten dan kota yang memiliki ketersediaan tempat tidur yang tinggi namun dengan tingkat ketersediaan yang rendah (jumlah tempat tidur terpakai mendekati jumlah tempat tidur tersedia), yaitu Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Karawang, Kota Depok, dan Kota Bogor.

Per 3 Juli 2021, tempat tidur pasien di seluruh Jawa Barat mencapai 18.957 unit, namun sudah terpakai sebanyak 17.162 atau sekitar sudah terpakai 90,5%. Dengan memperhitungkan jumlah tempat tidur tersebut, Kang Emil memperkirakan dibutuhkan oksigen sebanyak 371.128 meter kubik per hari. Itu belum termasuk oksigen yang dibutuhkan oleh para pasien yang sedang isolasi mandiri.

Satu hal yang juga menjadi bahan pemikiran serius adalah keberadaan tabung – tabung oksigennya. Sebab, tabung oksigen khusus tidak ada yang memproduksi di dalam negeri. Oleh karena itu, Kang Emil menghimbau agar pasien yang sudah sembuh dan memiliki tabung oksigen yang tidak digunakan agar bersedia meminjamkan tabungnya itu untuk sesama warga yang sakit. Tabung pinjaman ini bisa dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Barat. “Bersama kita bisa. Aamiin,” pungkasnya.

 

 

Related posts

Delapan Bulan Diselidiki Brasil,  Baja Indonesia Terbebas Sanksi Dumping

dadali

Wahai Penjual Obat, Harga Obat Covid Ada Batasnya

dadali

Budidaya Porang, Jatim Larang Ekspor Bibit

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)