Image default
Internasional Nasional

Dampak Konflik Rusia-Ukraina Tiba di Indonesia, Dongkrak Harga Batubara Acuan  USD 15,31 per Ton

Dampak Konflik Rusia-Ukraina Tiba di Indonesia,

Dongkrak Harga Batubara Acuan 

USD 15,31 per Ton

BIKINRILIS.COM — Dampak konflik geopolitik yang terjadi di Rusia – Ukraina kini muai terasa di Indonesia. Ketegangan di Kawasan Eropa Timur tersebut membuat harga komoditas batubara global melambung tinggi, dan pada akhirnya telah mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Indonesia untuk menaikan Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan Maret 2022 USD15,31 per ton, dari HBA Februari  2022 sebesar USD188,38 per ton menjadi USD203,69 per ton pada Maret 2022.

“Konflik ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya awal pekan ini.

Rusia, sambung Agung, merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia sehingga adanya konflik tersebut menyebabkan terjadinya kendala pasokan gas di Eropa. “Negara-negara Eropa bahkan mulai beralih ke batubara sebagai sumber energi,” jelasnya.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

 

Baca Juga:

Efek Perang Rusia – Ukraina, RI Naikkan Patokan Harga Minyak Mentah USD 9,83 per Barel

Biar Perang Rusia – Ukraina Berkecamuk, Pertamina Jamin Pasokan Migas Aman

Terus Bertahan dari Gempuran Rusia, Ukraina Melamar Jadi Anggota Uni Eropa

 

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut atau FOB Veseel.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro. (*)

Related posts

PLN Gerakan 28 PLTU dengan Limbah Kayu Hasilkan Energi 96.061 MWh

dadali

Ini Tugas Kepala Otorita IKN: Bangun Kota Ideal Masa Depan

dadali

Wuling Benamkan Bahasa Desain Future-Tech, Seperti Apakah itu?

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)