Image default
Energi Headline Keuangan

Efek Perang Rusia – Ukraina, RI Naikkan Patokan Harga Minyak Mentah USD 9,83 per Barel

Efek Perang Rusia – Ukraina,

RI Naikkan Patokan Harga Minyak Mentah

USD 9,83 per Barel

 

BIKINRILIS.COM — Konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang berlarut – larut telah menyebabkan gangguan terhadap pasokan minyak global di pasar internasional. Gangguan tersebut berdampak pada pergerakan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price), sehingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia menaikan rata-rata ICP bulan Februari 2022 menjadi USD 95,72 per barel, atau meningkat USD9,83 setara 11,45% dari USD 85,89 per barel pada Januari 2022.

 

“Munculnya konflik Rusia-Ukraina berdampak besar pada pasokan minyak mentah global. Pasar mulai khawatir ketegangan ini akan membuat kelangkaan dan terjadinya gangguan distribusi,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran pers yang dikutip pada 9 Maret 2022.

 

Ketetapan ICP terbaru ini tercantum pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan tanggal 1 Maret 2022.

 

Berdasarkan analisa Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, sambung Agung, laporan IEA (International Energy Agency) bulan Februari 2022 menyebutkan terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel per hari, dipicu oleh pembatasan Covid-19 yang mereda.

 

Baca Juga:

Pemerintah Bentuk SIMBARA, Awasi Minerba dan Migas dari Hulu ke Hilir

Biar Perang Rusia – Ukraina Berkecamuk, Pertamina Jamin Pasokan Migas Aman

Sekali Lagi, Jokowi Minta Impor Migas Ditekan

 

Pada bulan yang sama, negara – negara pengekspor minyak (OPEC) melaporkan peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. Tak hanya itu, OPEC merevisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC pada tahun 2022 sebesar 60 ribu barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

 

Faktor Amerika

Related posts

Wahai Nelayan, Ekspor ke Tawau Kini Bisa dari Sebatik Ya

dadali

Butuh Kredit Usaha? Empat Bank Ini Lagi Banyak Dana Nih

dadali

Penyintas Covid – 19 Donorkan Plasma Darah, Semoga Percepat Kesembuhan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)