Image default
Mencari Kerja

Ini Senjata Bank Hadapi Ancaman Siber: Transformasi

Ini Senjata Bank Hadapi Ancaman Siber: Transformasi

 

Fenomena pertumbuhan ekonomi digital yang semakin cepat telah terdorong oleh kebutuhan masyarakat yang juga semakin meningkat terhadap transaksi digital. Namun, di sisi lain risiko kejahatan siber terutama di sektor keuangan semakin tak berjarak.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK DPNP) Mohamad Miftah menekankan bahwa saking mudahnya kegiatan bertransaksi yang serba online, aksi kecurangan (fraud) pun kian canggih masuk ke informasi data pribadi (device binding).

“Masalahnya itu kini pelaku fraud sudah masuk ke ‘What You Have’ seperti data one-time password (OTP), penguatan password, dan lainnya. Safety digital ini yang perlu dimiliki masyarakat, kesadaran digital, dan OJK bersama-sama dengan semua pihak akan mendorong ini,” tutur Miftah dalam Webinar Keamanan Siber untuk Ekonomi Digital Indonesia, yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Telko, Kamis (28/10/2021).

Selama periode Semester I tahun 2020 – Semester I tahun 2021, dilaporkan sebanyak 7.087 kejadian fraud yang dilakukan pelaku kejahatan dengan menggunakan akses siber. Dimana 45% kejadian fraud tersebut dilaporkan pada Semester II tahun 2020. Adapun jenis kejahatan siber lain diantaranya skimming (penyalahgunaan kartu ATM) dan social engineering.

“Kejahatan social engineering bukan hanya mengambil akses perbankan namun juga aspek komunikasi, seperti via Whatsapp. Contoh, Ketika Anda masuk ke e-commerce, bisa saja pemegang rekening terjebak dengan social engineering. Karenanya budaya dan keamanan siber di lingkungan bank juga penting. OJK akan terus bekerjasama terkait pelaporan siber terutama di lingkungan perbankan dan keuangan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian mengungkapkan, pertumbuhan aplikasi mobile yang serba mudah dan menjamur ikut menyebabkan peningkatan kejahatan siber. Apalagi, didukung dengan peningkatan kebutuhan penggunaan internet dan transaksi digital saat ini.

“Sementara 66% pada forum hacker, kegiatan hacking murni mengarah ke tujuan negatif dimana tujuannya untuk menyebarkan informasi terkait transaksi keuangan.  Tren siber di sektor keuangan intinya mau memanen data transaksi elektronik yang menguntungkan bagi fraudster (pelaku fraud). Mereka akan memilah informasi yang menguntungkan, dan yang tidak diuntungkan,” imbuhnya.

General Manager Divisi Keamanan Informasi BNI Andri Medina menyebutkan, kegiatan cyber attack kini memang multi dimensi. Fraudster pun semakin canggih seiring perbankan yang kian digital.

“Sekarang itu, jika virtual orang pegang data mobile banking, internet banking, sampai e-wallet. Sementara physical, orang ada data Sim Card dari Kartu ATM atau SMS OTP dari Kartu Kredit dan lainnya. Ini yang perlu dimitigasi untuk tidak menyampaikan pengamanan data kartu kredit serta tidak menyampaikan OTP ke pihak lain termasuk pihak Bank, dan bahkan keluarga,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menguatkan transformasi agar masyarakat kian terbiasa melakukan proses keuangan melalui pemanfaatan teknologi BNI (Kode Bank: 009) yang ramah dan andal terhadap nasabah. Hal itu sejalan dengan OJK yang mendorong keamanan siber terutama di masa pandemi dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat dan secara multistakeholder baik dari Pemerintah, Akademisi, Industri, dan Masyarakat atau Komunitas.

“Dari sisi bank kami harus bertransformasi, ini harus dilakukan. Memegang uang pun sekarang orang lebih memilih pakai QR Code dan lain-lain. Kita juga ada namanya BNI Sonic yang memungkinkan nasabah melakukan self-service seperti pembukaan rekening, juga hanya dengan selfie di BNI Mobie Banking sudah bisa buka rekening. Apalagi, 83% nasabah BNI merupakan anak muda yaitu Gen X, Gen Y dan Gen Z,” pungkasnya.

Related posts

Pebalap MotoGP Diberi Waktu 3 Hari, Untuk Pelajari Sirkuit Mandalika

dadali

Pebalap MotoGP Sampaikan Pesan Perdamaian

dadali

Perkenalkan: Tjetjep Euwyong Heriyana, Pebalap Motor Tampan asal Indonesia

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)