Inspirasi Bisnis,
Grup Accor Berburu Produk Lokal Nih
Kelompok usaha perhotelan bertaraf internasional, Accor Group mengajak usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia untuk menjajakan produk – produk terbaiknya di jaringan hotel yang secara internasional memiliki 5.000 hotel ini. Jaringan hotel ini siap menampung produk – produk penting yang biasanya digunakan tamu sehari – hari selama menginap, mulai dari kopi hingga teh, menyusul produk jamu, cokelat, bahan-bahan rempah, susu, hingga roti yang sudah mulai menggunakan produk lokal.
Selain produk – produk tersebut, jaringan hotel dengan merk seperti Novotel dan Ibis ini juga telah menyediakan ruang pamer khusus untuk produk kerajinan dan kuliner khas nusantara. Untuk produk – produk terbaik dan memenuhi standar hotel dan standar internasional akan dipromosikan tidak hanya di jaringan Accor di Indonesia, melainkan juga jaringan Accor di luar negeri.
General Manager (GM) Novotel Hotels & Resort Solo Toat Edi Wijaya menuturkan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (29 September 2021), ruang bagi UKM di Novotel telah dilakukan sejak Agustus 2020. Keberadaan tempat promosi bagi UMKM membawa dampak positif tak hanya bagi UMKM sendiri, tetapi juga bagi tamu dan pihak hotel.
“Bagi UKM ada akses pemasaran yang pasti, omzet juga meningkat. Bagi tamu hotel, ini menjadi alternatif jika tak sempat membeli oleh-oleh, kini tersedia di hotel dengan harga terjangkau. Dan bagi pihak hotel sendiri, biaya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah karena hotel menggunakan produk UKM langsung dari sumbernya, bukan industri, sehingga harga lebih murah dan beban operasional hotel semakin berkurang,” ungkapnya.
Toat menjelaskan, komitmen penyediaan ruang bagi UMKM ini sebagai upaya mengurangi bahan atau produk impor di hotel. Seperti kopi dan teh yang saat ini masih banyak dari luar Indonesia. Maka ke depan, akan menggunakan produk UKM. Saat ini kata Toat, prosesnya tengah mencari produk yang terbaik.
Khusus untuk kopi dan teh, jika itu memang sesuai selera internasional, maka akan disampaikan juga ke jaringan Accor yang ada di luar negeri. “Secara nyata yang sudah dilakukan adalah produk yang dipakai harian terutama breakfast hotel sudah menggunakan produk UKM, mulai dari jamu, cokelat, bahan-bahan rempah, susu hingga roti,” rincinya.
Selanjutnya menjadikan produk amenitis VIP menggunakan produk UKM. Kemudian Novotel juga menyediakan ruang display di lobi hotel yang sesuai dengan fokus hotel. Misalnya, di Novotel fokus ke UKM makanan, dan Ibis untuk produk kerajinan tangan UKM.
“Minimal dipamerkan setiap Sabtu dan Minggu, disaat tamu hotel cukup ramai. Bahkan setiap ada meeting kementerian selalu kami display produk UMKM,” jelasnya.
Saat ini, terdapat program yang tengah digalakkan yaitu di Hotel Ibis yang dijadikan sentra kopi Jawa Tengah. Di mana ada satu kafe di sana, yang nanti akan disiapkan produk unggulan kopi yang berasal dari 60 kota penghasil berbagai jenis kopi. Juga akan dibuat katalog, sehingga eksportir kopi bisa mencoba di kafe tersebut.
“Cita-cita kami, dari 100 hotel Accor yang ada di Indonesia, perlahan berawal dari Jawa Tengah, kemudian begitu bagus disebarkan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Harus Menguntungkan
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, menyaksikan bagaimana Hotel Novotel Solo, sebagai salah satu jaringan hotel Accor Group, telah memberikan ruang promosi di lobi hotelnya. Ia mengapresiasi komitmen Accor Group dalam kerja sama tersebut.
“Saya pribadi sangat berterima kasih dan mengapresiasi langkah ini. Kalau bisa ini dijaga karena tak hanya menguntungkan bagi UMKM, tapi ini juga menjadi bisnis lain bagi Accor,” ucap Teten.
Untuk produk UMKM yang akan masuk dalam jaringan Accor Group, Teten meminta, agar mampu memenuhi standar atau selera pasar internasional. Selain perlu juga ditambah adanya storytelling pada produk tersebut.
“Bayangkan jika satu produk UMKM masuk ke seluruh jaringan itu, sangat besar sekali dampaknya. Terutama dalam memperkenalkan produk Tanah Air,” katanya. Penempatan produk UKM di jaringan Accor Group ini merupakan realisasi dari Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani dengan Kementerian Koperasi dan UKM sebelumnya.
