Image default
Internasional

Jalur Keuangan G20 Bahas 6 Agenda Prioritas

Jalur Keuangan G20 Bahas 6 Agenda Prioritas

 

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, atau 20 negara pengkontribusi terbesar terhadap perekonomian dunia, memastikan agar Jalur Keuangan (Finance Track) akan membahas enam agenda prioritas. Keenam agenda tersebut adalah Exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, Pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, Sistem pembayaran di era digital, Keuangan berkelanjutan, Inklusi keuangan, dan Perpajakan internasional.

 

Pada jalur keuangan yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Bank Indonesia, Jalur Keuangan merupakan salah satu dari 2 jalur yang dibahas pada seluruh pertemuan Presidensi G20 Indonesia. Satu jalur lainnya adalah Jalur Sherpa, atau jalur untuk membahas isu – isu global lain di luar isu keuangan.

 

Baca Juga:

WIR Group Akan Presentasikan Metaverse Versi Indonesia di Acara Puncak G20

Isi Ulang Listrik Mobil Delegasi G20, PLN Siapkan Fasilitas Ultra Fast Charging

 

Demikian diungkapkan Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Republik Indonesia Wempi Saputra dalam informasi yang dibagikan di Website Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Senin (15 Februari 2022).

 

Wempi menjelaskan, Pembahasan Pertama adalah tentang Exit strategy tersebut merupakan koordinasi kebijakan pemulihan ekonomi jangka pendek. “Ini adalah koordinasi di forum G20, termasuk negara-negara maju, berkembang, dan negara-negara miskin bagaimana agar exit strategy ini terkoordinasi dengan baik, terkomunikasi dengan baik, untuk melakukan pemulihan ekonomi jangka pendek,” ujarnya.

 

Selain melakukan exit strategy, isu Kedua adalah membahas Scarring effect strategi untuk mengatasi luka pandemi di dalam jangka menengah dan panjang. Luka ini misalnya dalam bentuk turunnya produktivitas dan investasi, serta banyaknya pengangguran.

 

“Kondisi ini salah satu contoh dari luka akibat pandemi yang harus diatasi oleh semua negara dan ini perlu komunikasi yang sangat baik,” kata Wempi.

 

Baca Juga:

G20 Indonesia Dimulai, Dihadiri 38 Delegasi

Update G20, Johnny G. Plate Resmikan Portal g20.org

 

Agenda prioritas Ketiga adalah sistem pembayaran di era digital terkait dengan transaksi perdagangan internasional antarnegara dan digital currency. Adapun Keempat, adalah isu Keuangan berkelanjutan akan menjadi fokus pembahasan dikaitkan dengan perubahan iklim.

 

“Fokusnya adalah bagaimana suatu transisi menuju ekonomi hijau itu bisa lebih adil dan terjangkau, adjust dan affordable. Buat negara-negara berkembang, mereka memerlukan suatu transisi atau framework untuk menuju transisi ekonomi hijau dan bagaimana mengakses pasar terhadap investasi-investasi mengarah kepada green economy,” ujar Wempi.

 

Di sisi lain, isu Kelima, Inklusi keuangan juga penting menjadi topik pembahasan dalam G20. Inklusi keuangan akan diaktifkan untuk membantu pendanaan UMKM. “Di dalam era digital, sudah banyak kebijakan ini terus didorong. Kita akan coba maksimalkan diskusi di dalam financial inclusion ini,” kata Wempi.

 

Sementara, pembahasan Keenam, tentang International taxation dilakukan untuk memformulasi hak pemajakan terhadap keuntungan dari perusahaan-perusahaan multinasional. “Misalnya di bidang digital dimana sumber perusahaan yang ada di satu negara, sementara pasalnya ada di negara yang lain. Dia dapat pendapatan di berbagai negara. Bagaimana hak pemajakannya itu yang didiskusikan di dalam agenda international taxation,” pungkas Wempi. (*)

Related posts

Kerap Jadi Sasaran Serangan Siber, RI Angkat Isu Arus Data Lintas Negara ke G20

dadali

BNI Mulai Sentuh Amsterdam, Perluas Pengaruh Bisnis di Eropa

dadali

MotoGP 2022, Mandalika Test Buka Lapangan Kerja Bagi 553 Warga Lokal

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)