Image default
Bugar Wisata

Kenali Ramsay Hunt Syndrome, Sakit yang Diderita Justin Bieber

Kenali Ramsay Hunt Syndrome, Sakit yang Diderita Justin Bieber

 

BIKINRILIS.COM — Pada November 2022 mendatang, Justin Bieber, penyanyi cilik yang kini telah bertransformasi menjadi bintang dunia, seharusnya manggung dan menyapa penggemarnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Tidak tanggung – tanggung, konser bertajuk Justice World Tour Justin Bieber tersebut digelar 2 hari. Per 2 April 2022 lalu, tiket konser sang bintang ini diumumkan sudah terjual habis.

Namun, manusia boleh berencana, namun Tuhan dapat berkehendak lain. Justin mengumumkan bahwa dirinya sakit serius. Dalam unggahannya pada Instagram @justinbieber, Sabtu (11 Juni 2022), Justin menyatakan bahwa dirinya diserang virus yang menyebabkan Ramsay Hunt Syndrome.

“Saya sedang mengalami sesuatu yang disebut Ramsay Hunt Syndrome. Ini disebabkan virus yang menyerang telinga saya, dan syaraf di bagian wajah saya. Akibatnya bisa kalian lihat, mata saya (yang sebelah kanan) tidak bisa berkedip. Saya hanya bisa tersenyum sebelah saja. Ini sangat serius, seperti yang kalian lihat. Saya harus mengurangi aktivitas. Saya harap kalian memaklumi. Saya harus istirahat, agar dapat kembali 100% lagi. Saya sayang kalian semua. Namun, saya tidak bisa memperkirakan kapan akan kembali normal lagi,” ujarnya.

Lalu apakah Ramsay Hunt Syndrome itu? Prof. Zubairi Djoerban mencoba menjelaskan Apa itu Ramsay Hunt Syndrome, seberapa bahaya, mungkinkah terkait vaksin Covid-19, dan bagaimana pemulihannya, dalam sebuah unggahannya pada Instagram @profesorzubairi.

Menurutnya, Ramsay Hunt Syndrome merupakan suatu kondisi yang disebabkan reaktivasi virus, Sindrom ini menjadi penyebab 12% kasus kelumpuhan wajah, dan kerap lebih buruk ketimbang Bell’s Palsy atau kelumpuhan salah satu sisi otot wajah sehingga wajah terlihat melorot. Virus yang menjadi pelakunya adalah Varicella-zoster virus (VVZ) atau virus yang sama dengan penyebab cacar air pada anak – anak atau cacar ular (herpes zoster) pada orang dewasa.

Profesor Zubairi juga menyebutkan terdapat berbagai gejala orang yang terserang Ramsay Hunt Syndrome, yaitu Pertama, sering muncul ruam kecil. Kedua, terjadi kelemahan pada sisi wajah yang terserang. Ketiga, kehilangan ekspresi wajah.

Gejala Keempat, telinga merasa sakit, sehingga mengganggu pendengaran, ini berlangsu di salah satu sisi telinga. Kelima, terkadang kesulitan menutup salah satu mata. Keenam, kelumpuhan pada sisi muka. Ketujuh, vertigo.

Gejala tersebut seperti umum saja, sehingga untuk memastikan seseorang terserang Ramsay Hunt Syndrome terdapat berbagai Langkah yang perlu dilakukan. Pertama, melakukan tes darah. Kedua, melakukan tes kulit untuk virus VZV. Ketiga, cek dengan elektromiografi (EMG) atau Magnetic resonance imaging (MRI).

Bisa Diobati

Bagaimana mengobatinya? Profesor Zubairi menuturkan bahwa pada tahun 1982, orang Perancis menggunakan obat Acyclovir. Namun, saat ini, sudah muncul obat yang lebih hebat yaitu Valacyclovir. Pilihan ketiga adalah Famciclovir.

“Dari pengalaman saya, Valacyclovir lebih baik ditambah obat steroid (seperti Prednison). Kombinasi ini membuat penyembuhannya lebih cepat,” ujarnya sembari menambahkan bahwa tingkat kesembuhannya cukup tinggi, yaitu 70%, dengan syarat menggunakan pendekatan medis yang tepat.

Yang menenangkan, Profesor Zubairi menegaskan bahwa Ramsay Hunt Syndrome tidak berkaitan dengan Covid – 19. “Yang jelas sindrom ini sudah ada obatnya di Indonesia dan tersedia juga di apotek – apotek,” pungkasnya. (*)

Related posts

Tertangkap Layar Kamera Uya Kuya, Erick Thohir Santap Roti Sobek Durian Binjai

dadali

Bunda Corla Pulang Kembali ke Jerman, Selama di Indonesia Sempat Menangis 

dadali

Bun, Jangan Khawatir, IDAI Punya Solusi Pengganti Obat Sirup Nih

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)