Image default
Mencari Kerja

Krisis Dimata Sri Mulyani: Musim Dingin Terparah pun Akan Takut Pada Musim Semi

 

Krisis Dimata Sri Mulyani:

Musim Dingin Terparah pun Akan Takut Pada Musim Semi

 

BIKINRILIS.COM — Bangsa Indonesia mungkin tidak pernah mengalami musim dingin terburuk sepanjang hidupnya. Namun, masyarakat Barat kerap menjadikan musim dingin yang beku, suram, dan menyakitkan sebagai padanan kondisi terburuk yang ingin mereka gambarkan, termasuk disaat menghadapi krisis.

 

Musim dingin yang mematikan inilah yang diangkat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menggambarkan suasana mencekam, “gelap” karena bingung harus berbuat apa, dan juga mematikan. Suasana itu adalah gambaran disaat Indonesia dan dunia mulai memasuki tahap awal serangan Pandemi Covid – 19 pada Maret 2020.

 

Demikian Sri Mulyani saat membacakan Orasi Ilmiah “Pandemi Covid-19 & Kebijakan Extraordinary” dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di Surakarta, Jumat (11 Maret 2022).

 

“Kejadian yang luar biasa (extraordinary) dan sangat dahsyat. Pada saat itu, harga komoditas jatuh dan bahkan harga minyak mentah pernah mencapai minus $37 per barel pada bulan April 2020. Indonesia juga mengalami tekanan dengan arus modal keluar mencapai  Rp 121,8 triliun hanya di bulan Maret 2020. Kegiatan ekspor dan impor berhenti. Volume perdagangan global di tahun 2020 terkontraksi sangat dalam,   – 8,2 %,” jelasnya.

Baca Juga: 

Sri Mulyani: Nonton Bioskop Kala Perlu Jeda dan “Recharge”

Sri Mulyani Peringatkan Bahaya Perubahan Iklim, Bisa Lebih Dahsyat dari Pandemi

 

Pada saat semua motor penggerak ekonomi terhenti, dan elemen pendukung utamanya (yaitu Manusia) ditekan badai Covid – 19, maka bagi Sri Mulyani, hanya ada senjata atau benteng pertahanan yang harus tetap tegak, yaitu Keuangan Negara (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ APBN). APBN dibuat menjadi fleksibel, adaptif dan responsive, namun tetap prudent dan akuntabel memberikan hasil yang baik

 

“Melalui APBN, pemerintah meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sebuah program komprehensif antar kementerian dan lembaga namun terkoordinir secara terpusat untuk menangani krisis kesehatan dan ekonomi,” tuturnya.

Ongkos

Related posts

106 Taman Nasional Direaktivasi, Setelah Tidur Pulas Akibat Pandemi

dadali

Presiden Joko Widodo: Sirkuit Mandalika Siap Untuk MotoGP 2022

dadali

Inspirasi Bisnis, Jualan di Malaysia Seharusnya Mudah, Ini Sebabnya

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)