Image default
Energi Headline

Menteri BUMN Tegaskan Harga Pertalite Tetap Disubsidi Pada Harga Tetap Rp 10.000

Menteri BUMN Tegaskan Harga Pertalite Tetap Disubsidi Pada Harga Tetap Rp 10.000

BIKINRILIS.COM —  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah tetap memberikan subsidi bagi masyarakat yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus penugasan (JBKP) yaitu Pertalite, serta jenis BBM tertentu (JBT), yaitu Solar subsidi. Melalui mekanisme subsidi dan kompensasi, harga Pertalite tetap sebesar Rp 10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp 6.800 per liter.
“Ini tentu berbeda dengan BBM nonsubsidi yang mengikuti tren harga pasar dan harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite dan Solar subsidi pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi sehingga harganya tidak berubah,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya usai meninjau di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2022).
Meski tak berubah, Erick menyebut harga Pertalite dan Solar subsidi sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian. Dengan demikian, pemberian subsidi tersebut, ujarnya,  merupakan bukti keberpihakan dan keseriusan pemerintah dalam membantu masyarakat dalam menatap tahun baru penuh optimisme.
Dia menambahkan, pengumuman harga jual terbaru Pertamina memang sedikit lebih lambat dibandingkan badan usaha penyedia BBM lain. Bagi Erick, hal ini wajar mengingat fungsi Pertamina sebagai BUMN harus mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM.
Baca Juga:
“Pertamina ini jangkauannya begitu luas karena harus menyalurkan BBM ke seluruh penjuru tanah air, termasuk BBM yang disubsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi. Kita ingin memastikan agar pasokan dan distribusi tetap berjalan dengan lancar,” ucap Erick.
Tepat Sasaran
Menurut Erick, yang terpenting saat ini ialah memastikan agar BBM subsidi benar-benar tepat sasaran. Ia juga terus mengawal kerja sama Pertamina dengan PT Telkom Indonesia dalam memperbaiki dan mengembangkan digitalisasi SPBU.
Dengan transaksi pembelian BBM yang dapat dipantau melalui command center, Erick menyebut formula ini mampu memastikan penyaluran kuota dan subsidi BBM lebih tepat sasaran. Tak hanya itu, Erick juga bakal meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui program Solar untuk koperasi (Solusi) nelayan.
“Pertamina tentu tidak bisa sendirian, seperti saya sering katakan, BUMN tidak boleh jadi menara gading, kita dan Kementerian Koperasi dan UKM akan terus memastikan kemudahan para nelayan untuk dalam mendapatkan BBM bersubsidi,” pungkas Erick. (*)

Related posts

Pandemi Melunak, Namun Indonesia Wajib Waspada

dadali

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Sepakat Aset Kripto Perlu Diawasi Ketat

dadali

Junimart Girsang: Ada 100.000 Sengketa Tanah di Indonesia 

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)