BIKINRILIS.COM — Langkah Erick Thohir untuk menerima permintaan sebagian pemilik suara (voters) agar mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah sampai ke hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Erick yang kini menjabat Menteri BUMN ini, membagi kisahnya yang mengandung dua pesan. Pertama, Presiden sudah merestui pencalonan dirinya dalam kompetisi menjadi Ketum PSSI. Kedua, Presiden menyampaikan harapannya terhadap persepakbolaan Indonesia.

Pertama, ujar Erick, dirinya telah meminta waktu khusus kepada Presisen untuk menyampaikan niatnya. Erick mengatakan kepada Jokowi bahwa beberapa Voters memintanya untuk mengikuti kontestasi Calon Ketum PSSI.

“(Lalu) Pak Jokowi waktu itu bilang, ‘Oh Gitu, bisa bagi tugas?’ (Erick menjawab) ‘Insya Alloh Pak, toh kalau di BUMN kan saya punya tim yang sangat bagus, dan hasilnya Alhamdulillah sudah ada Pak,” katanya.

Erick menyodorkan bukti atas kinerja baiknya sebagai Menteri BUMN. Antara lain peningkatan Laba BUMN yang tadinya hanya Rp 13 triliun menjadi Rp 124 triliun. Dan tahun ini bisa mencapai Rp 200 triliun.

“Ekosistem BUMN juga kita maksimalkan. Mengenai Kesehatan, pangan, Energi, pembukaan lapangan pekerjaan berdasarkan datanya gitu,” papar Erick kepada Jokowi.

Lalu putra kelahiran Jakarta ini juga berjanji akan membuat tim yang professional jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Itu juga berlaku jika tim pilihannya itu masukndi jajaran Executive Commitee (Exco PSSI)

“Yang saya pastikan, kalau pun timnya itu ada di Exco, ya mungkin mereka kurang tidur semua Pak. Karena kalau saya di BUMN sendiri, saat Covid saja, kantornya gak tutup tuh. Saya pastikan mereka harus kerja professional siang malam,” tutur Erick.

Atas penjelasan tersebut, menurut Erick, Presiden memberi restu, “Ya udah kalau begitu, ini baik, persepsi nanti antara PSSI dan pemerintah berjarak untuk membangun sepak bola Indonesia, ini bisa tidak terjadi lagi,” ujar Erick menyampaikan pesan Presiden agar antara Pemerintah dan PSSI tidak berjarak.

Erick pun mengutip Presiden bahwa dirinya sangat mencintai sepak bola. Presiden juga sangat ingin persepakbolaan Indonesia maju.

“Padahal kan saya ini pecinta sepak bola. Ingin sepak bola itu maju. Tetapi kadang – kadang dibilang kita mau intervensi. Pak Jokowi melihat, Beliau ingin ini bersatu membenahi sepak bola. Jangan pas susah, pemerintah dimintain tolong. Tapi pas ada Glory, ‘oh ini kita yang kerja keras’. Tidak begitu,” kata Erick.

Menurut Erick, kecintaan Presiden kepada sepakbola Indonesia ditunjukan pada berbagai kesempatan. Salah satunya adalah pada saat sedang lawatan ke Amerika Serikat. Disaat yang sama, kesebelasan PSSI akan berhadapan dengan Filipina.

“Pak Jokowi itu waktu di Amerika Serikat, ada pertandingan Indonesia lawan Filipina, Beliau bangun loh nonton bola,” kenang Erick.

Kalau kebetulan, kata Erick, pemerintah Indonesia adalah pemerintah yang senang sepak bola. Kondisi itu seharusnya menjadi kesempatan untuk memajukan sepak bola semaksimal mungkin.

“Berapa banyak Menteri yang menjadi pimpinan olahraga? Pak Prabowo di Silat, Pak Airlangga di Wushu, lalu ada Pak Luhut di Atletik, ada gak aturannya (yang melarang)? Kan gak ada. Mereka itu yang penting suka. Saya sendiri memang sepak bola dan basket udah dari dulu. Bukan tiba – tiba Erick Thohir jadi ketua Bowling, kan main aja gak,” tuturnya. (*)