Image default
Daerah Nasional

Penyebab Gempa di Cianjur Menurut PVMBG,  Ada Sesar Aktif yang Masih Misteri

Penyebab Gempa di Cianjur Menurut PVMBG,

Ada Sesar Aktif yang Masih Misteri

BIKINRILIS.COM — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengirimkan Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana gempa bumi di Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 siang.
Salah satu temuan tim adalah lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang memiliki morfologi wilayah khusus. Cirinya adalah pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.
Baca Juga:
Kepala PVMBG Hendra Gunawan menyatakan, Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
“Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi,” jelas Hendra dalam Siaran Pers Nomor 474.Pers/04/SJI/2022 tanggal 21 November 2022 tentang Gempa M 5,6 Guncang Cianjur, Badan Geologi Segera Kirim Tanggap Darurat.
Misteri Sesar Aktif
Hendra menambahkan, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi di Cianjur diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
“Sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat,” ungkap Hendra.
Baca Juga:
Hendra menghimbau agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
“Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat. Bangunan di Kabupaten Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi,” himbau Hendra.
Baca Juga:
Hendra juga meminta karena wilayah Kabupaten Cianjur tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Senin (21 November 2022) pukul 13:21:10 WIB telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo M5,6 di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Gempa pada kedalaman 10 km berpusat di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi. (*)

Related posts

Kekerdilan di Indonesia Harus Turun ke 14 Persen, Tahun 2021 5,33 Juta Balita Kerdil

dadali

Baru Beroperasi 2 Bulan, Patimban Sudah Layani Ekspor 24.000 Mobil

dadali

Sindikat Penyampur  Kopi Paracetamol dan Obat Kuat, Sudah Bebas Beroperasi Selama 2 Tahun

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)