Image default
Headline

Sashimi Rasa Maumere Tembus Jepang dan Malaysia

Sashimi Rasa Maumere

Tembus Jepang dan Malaysia

 

Perwakilan Nelayan Maumere saat mendapatkan bantuan KUR BNI

 

Bagi nelayan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, melaut merupakan mata pencaharian yang telah lama dilakukan. Namun, meningkatkan nilai tangkapan ikan yang mereka peroleh hingga maksimal dengan mengirimkannya ke pasar internasional, adalah kisah yang baru terjadi. Hal itu ditandai dengan pelepasan ekspor perdana Tuna Saku Sashimi dan Katsuobushi Skipjack ke Jepang dan Malaysia, pekan lalu di Maumere.

Mengapa begitu langka eksportasi itu dilakukan para Nelayan Maumere? Penyebabnya diungkapkan oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo disela – sela pelepasan ekspor tersebut. Penyebabnya adalah karena rantai perdagangan yang begitu panjang, sejak nelayan membawa hasil tangkapannya ke Pantai Maumere, bisa sampai 7 lapisan.

Lapisan perdagangan tersebut akhirnya dipangkas oleh adanya aplikasi  terintegrasi hulu hingga hilir untuk ekosistem nelayan yang dikembangkan oleh start up, fishOn. Kemampuan Start up ini belakangan diperkuat dengan masuknya BNI Xpora yang memungkinkan fishOn menjadi off taker ikan dari nelayan. Sehingga, dengan satu aplikasi saja nelayan bisa langsung mendapatkan solusi pendanaan nelayan, ekspansi bisnis untuk mencari pasar, solusi pendanaan off taker, dan memudahkan mencari pemasok. Ini saja bisa menjadikan nelayan Indonesia berdaulat di kampungnya sendiri dalam hal bisnis ikan laut.

 

 

“Jalur perdagangan disini bisa sampai 7 lapis, dengan fishOn pasti harga ikan tuna bisa lebih baik. Harapan kami, Maumere sebagai daerah penghasil ikan tuna yang menjadi pusat industri pengolahan termasuk perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. BNI pasti tetap setia mendukung. Kalau sudah banyak ikan, maka banyak uang. Kita akan lebih giat turun ke laut untuk bekerja bersama-sama,” ujar Fransiskus Roberto Diogo.

Keberadaan perbankan juga menjadi kunci ekspor, karena memungkinkan ikan yang akan diekspor terkumpul dalam kapasitas yang sesuai dengan target konsumen dalam waktu bersamaan. Dalam hal ini, BNI (Kode Bank: 009) memberikan solusi pembiayaan produktif untuk permodalan nelayan, termasuk dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembiayaan yang sama juga bisa diberikan bagi nelayan sebagai modal perdagangan ikan dengan menjadi Sahabat Gemarikan. Sebelumnya, ekosistem nelayan yang didalamnya terdapat BNI dan fishOn ini sudah  terimplementasi di daerah pesisir Ciwaru – Sukabumi, Jawa Barat dan Prigi – Trenggalek, Jawa Timur.

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) bertahan dari pandemi, mampu naik kelas, hingga berkesempatan menembus pasar ekspor. “Kerja sama BNI dengan FishOn diharapkan dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan misi kami untuk mendorong pelaku UKM nasional menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Iqbal menambahkan, “BNI dan fishOn menyediakan sistem digitalisasi dalam proses penangkapan ikan di laut dengan fitur fish tracker, transaksi cashless bagi nelayan dengan penyediaan gerai nelayan yang terintegrasi dengan layanan Agen46, dan sistem penjualan hasil tangkapan laut yang terdigitalisasi dengan sistem TPI (Tempat Pelelangan Ikan) online,” ujar Iqbal.

 

Baca Juga:

Inspirasi Bisnis: Jepang Diguyur 10 Ton Gurita Beku Asal Aceh – bikinrilis

Namanya Ikan Bubara, Potensi Bisnisnya Luar Biasa – bikinrilis

 

CEO fishOn Fajar Widi Sasono menuturkan, nelayan di Maumere memiliki potensi ekspor Tuna Saku Sashimi 40 ton setiap bulan ke Jepang dan Katsuobushi Skipjack 20 ton per bulan ke Malaysia. Kolaborasi BNI bersama fishOn diharapkan akan meningkatkan daya tembus ekspor perikanan. “Kami sangat mengapresiasi kesempatan yang ditawarkan oleh BNI untuk bekerja sama. Kami berharap lebih banyak lagi nelayan dapat memiliki kesempatan pengembangan pasar lebih luas lagi,” sebutnya.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mendorong UKM untuk berkolaborasi dengan BNI Xpora. Kolaborasi dengan perbankan merupakan salah satu jalan untuk menembus ekspor.

“Kalau ada kaitannya dengan UMKM, tinggal hubungi BNI Xpora pasti disupport. Pemerintah mendorong sekali terjadi peningkatan ekspor karena bukan pekerjaan mudah. fishOn ini bisa menjadi model karena menghubungkan dari hulu hingga hilir, ini pengembangan yang positif dan perlu kita dukung bersama. Mudah-mudahan ini jadi titik awal supaya kita bisa kembangkan lagi berikutnya di titik – titik lain,” ujar Hanung yang juga disaksikan oleh Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki secara virtual.

Baca Juga:

Wahai Nelayan, Ekspor ke Tawau Kini Bisa dari Sebatik Ya – bikinrilis

Dicari 100.000 Pekerja Nih, Beresin Terumbu Karang – bikinrilis

Related posts

G20 Sepakat Aturan Pajak Baru Internasional Berlaku 2023

dadali

Jangan Tanggung Beban Sendiri, Ini Pesan Kemenkes Buat yang Isman

dadali

Garap Hilirisasi Porang, Kemenperin Datangi Madiun dan Pasuruan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)