Survei Indikator, Erick Thohir Dianggap Paling Pantas Jadi Ketum PSSI
BIKINRILIS.COM — Masyarakat tengah menanti perkembangan yang signifikan pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI usai tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 malam lalu.
Di tengah penantian tersebut, sebuah lembaga survei, Survei Indikator, menjalankan sebuah penggalian persepsi publik tentang keinginan mereka terhadap PSSI di masa mendatang. Salah satu hasil survei yang menarik disimak adalah pilihan publik atas komandan tertinggi PSSI.
Sosok Erick Thohir, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), rupanya termasuk ke dalam tokoh teratas yang menjadi pilihan publik sebagai orang yang cocok menjadi Ketua Umum PSSI.
Baca Juga:
Serunya Balapan Top Tren di Twitter, Ultah Jimin BTS Lawan Pertemuan Erick Thohir – Prabowo Subianto
Hal tersebut terlihat dari Hasil survei Indikator Politik Indonesia bertajuk “Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI”. Hasil survei tersebut dipublikasikan di Jakarta, Minggu (13 November 2022).
Dalam sejumlah simulasi, baik delapan nama semi terbuka, tiga nama, atau dua nama, Erick Thohir selalu menempati posisi tertinggi yang diinginkan responden untuk menjadi Ketua Umum PSSI.
“Erick Thohir sebesar 24,1 persen atau paling banyak dipilih sebagai ketua umum PSSI,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Burhanuddin menyebutkan, Erick yang merupakan Mantan Presiden Inter Milan (salah satu klub ternama di Italia) dinilai sebagai sosok yang paling tepat menjadi orang nomor satu di federasi sepakbola Indonesia berdasarkan pilihan tiap kelompok demografi, wilayah, sebagian besar penyuka olah raga, di tiap kelompok penggemar klub domestik, dan sebagian besar kelompok ormas.
Menurut Burhanuddin, Erick melampaui tokoh lain seperti Najwa Shihab, Kaesang Pangarep, Mahfud MD, Azrul Ananda, La Nyala, hingga Ratu Tisha.
“Menurut warga, Erick Thohir merupakan tokoh yang paling pantas menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan (Iwan Bule). Erick cukup menonjol dibanding sejumlah nama lain, bahkan dibanding Iwan Bule sendiri,” ucapnya.
Yang Disurvei
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Burhanuddin mengatakan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Burhanuddin mengatakan, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (*)
