Image default
Nasional

Baru 38 Persen Pasien Covid Manfaatkan Telemedisin

 

Baru 38 Persen Pasien Covid Manfaatkan Telemedisin

 

BIKINRILIS.COM — Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dokter Siti Nadia Tarmizi menyebutkan pasien isolasi mandiri yang memanfaatkan layanan telemedisin gratis masih sedikit. Sejak 17 Januari – 13 Februari 2022, dari 346,930 kasus terkonfirmasi COVID-19, baru 130,346 pasien atau 38 persen yang melakukan layanan telemedisin.

Dari 130.346 pasien yang menghubungi layanan telemedisin tersebut, 97% sudah berkonsultasi jarak jauh dengan dokter atau tenaga kesehatan dan menerima resep elektronik dari layanan telemedisin. Lalu 85 persen di antaranya sudah menerima paket obat gratis dari Kemenkes di hari yang sama atau H+1. Sisanya H+2 14 persen, dan H+3 1 persen. Kementerian Kesehatan akan terus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan pengiriman obat hingga maksimal pasien menerima obat H+1.

 

“Dengan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita, pasien yang memiliki gejala Covid sedang hingga kritis jadi tertangani dengan lebih baik dan mengurangi risiko terburuk akibat COVID-19. Sekali lagi kami menghimbau agar pasien Orang Tanpa Gejala Covid dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita,” pesan dr. Nadia.

 

Angka Konfirmasi Kasus Melebihi Delta

Kementerian Kesehatan juga mencatat, hingga 15 Februari 2022, pasien yang dirawat di rumah sakit terus terkendali secara nasional. Angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33 persen. Rumah sakit masih cukup memadai untuk merawat pasien COVID-19 di fase Omicron ini.

 

Per Selasa kemarin, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif COVID Indonesia ditambah dari 88.485 menjadi 91.018. Meski kasus konfirmasi harian sudah melebihi puncak delta di posisi 57.049 kemarin, dan di beberapa daerah sudah melebihi kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali.

 

Sejauh ini tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit untuk pasien masih memadai. Belum ada daerah dengan tempat tidur dan perawatan intensifnya di angka 60% di Indonesia. DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9%. Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1%. Berbeda halnya dengan kondisi Delta, dimana DKI Jakarta merawat pasien COVID-19 sebanyak 18.824 di masa puncak gelombang Delta.

 

“Perlu kami imbau dengan tegas kembali pasien dengan tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan hendaknya dirawat secara isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpusat (isotar) yang disediakan pemerintah. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki gejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid,” ujar Nadia.

Baca Juga:

Didera Covid – 19, PSSI Pastikan Indonesia Tidak Ikut Piala AFF U-23

Mulai Hari Ini, Presiden Joko Widodo: Vaksin Ketiga Covid – 19 Gratis

Update COVID -19, Kasus Omicron Penularan Lokal Pertama di Indonesia Ditemukan

Related posts

Ssstt, Jember Bakal Produksi Cerutu Khusus Anak Muda

dadali

Indonesia – Turki Produksi Tank Canggih Harimau, 18 Unit Pertama Siap Tempur

dadali

Sektor Sampah Bisa Serap 120.000 Pekerja Formal

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)