Image default
Uncategorized

Budidaya Porang di Lahan 1.088 Hektar, Perusahaan Ini Tekan Risiko Harga Anjlok

 

Budidaya Porang di Lahan 1.088 Hektar,

Perusahaan Ini Tekan Risiko Harga Anjlok

 

Budidaya Porang kini tengah menjamur. Beberapa perusahaan bahkan telah jauh lebih lama menanam umbi porang ini, salah satunya Perhutani. Perusahaan ini menyebutkan, terdapat lahan kelolaannya seluas 1.088 hektar yang telah ditanami tanaman porang bekerjasama dengan petani – petani penggarap lahan yang membudidayakannya secara konvensional.

Perhutani mengatakan, para petani penggarap tanaman porang ini tidak terlepas dari risiko terpapar risiko. Salah satu sumber risiko yang bisa muncul dan merugikan petani adalah harga jual yang tidak stabil dan oversupply akibat pasokan yang melimpah.

Untuk memitigasi risiko itulah, pada awal pekan lalu, Perhutani menggandeng dua Lembaga lain dalam Kerjasama tripartite pengembangan porang di Kabupaten Madiun. Ketiga pihak yang bekerjasama ini adalah Perhutani, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), serta PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Kerja sama tersebut sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk mengoptimalkan ekspor porang.

“Kerjasama tiga belah pihak untuk memastikan produk porang dan industri hilirnya memiliki nilai tambah, karena masing-masing memiliki peran sendiri,” ujar Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro.

Sebagai langkah awal, Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) melakukan survei kecocokan lahan pengembangan porang yang tersebar di KPH Saradan dan KPH Nganjuk. Untuk mematangkan langkah yang akan diambil selanjutnya, Perhutani mengadakan acara kick off pengembangan porang bersama dengan Balitkabi, PT RPN, CV Mega Raya, dan CV Primatani.

Lebih lanjut, ketiga pihak berupaya untuk memastikan hulu hingga hilir industri porang bernilai tambah, sehingga akan meningkatkan taraf hidup petani porang di seluruh Indonesia. Petani  perlu lebih serius dalam produksi tanaman porang, agar mampu naik kelas menghasilkan produk turunan umbi porang berkualitas pasca panennya. Ke depan, petani tidak hanya fokus pada budidaya, melainkan juga perlu mencari inspirasi bisnis dari produk – produk turunan porang.

Related posts

Road to MotoGP Mandalika 2022, Kemenhub Siapkan Pelabuhan Berstandar Kapal Pariwisata

dadali

IATA Ubah Fokus Bisnis Jadi Induk Usaha dan Perusahaan Investasi

dadali

Garuda Indonesia gelar Travel Fair, Temukan Diskon Hingga 80%

dadali
Select your currency
IDR Rupiah Indonesia