Image default
Headline

Coba Lirik Skema LCS Ini, Kabarnya Transaksi Valas Jadi Efisien

 

Coba Lirik Skema LCS Ini,

Kabarnya Transaksi Valas Jadi Efisien

Bagi pengusaha yang seringkali bertransaksi menggunakan berbagai mata uang dunia, kini ada terobosan yang melegakan. Bank Indonesia (BI) menambahkan mata uang China atau CNY (Chinese Yuan) ke dalam daftar mata uang lokal yang dapat digunakan dalam transaksi perdagangan dan investasi atau local currency settlement (LCS). Transaksi yang menggunakan skema LCS ini akan memberikan untuk mendapatkan empat manfaat.

Pertama, dengan adanya kerja sama LCS biaya konversi transaksi menjadi lebih efisien, sebab dalam tahapannya tidak perlu lagi ditukarkan ke dollar AS terlebih dahulu. Kedua, LCS juga menjamin tersedianya alternatif pembiayaan ekspor atau direct investment dalam mata uang lokal. Ketiga, tersedianya alternatif instrumen hedging dalam mata uang lokal. Keempat, LCS bermanfaat sebagai diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi.

Saat ini, BI tengah gencar menggandeng perbankan untuk menyosialisasikan skema LCS ini, terutama kepada para basis nasabahnya. Tujuannya adalah agar semakin banyak pelaku usaha yang menggunakan skema LCS ini. Bagi BI, semakin banyak pengguna skema LCS, akan semakin meringankan beban nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD). Sebab, sebagian transaksi sudah dapat dilakukan dengan mata uang masing – masing negara.

Sosialisasi skema LCS terbaru dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Sosialisasinya dilakukan melalui sebuah forum Webinar LCS Implementation & Benefits for Enterpreuners yang diselenggarakan oleh BI dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, 6 Oktober 2021. Acara ini juga berisikan beragam update kondisi ekonomi global dan domestik terkini.

Webinar LCS ini mengangkat tema terkait LCS  CNY (Chinese Yuan) yang baru diluncurkan oleh BI melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADPP No 23/16/PADG/2021 tanggal 6 September 2021. Sebelumnya, skema LCS sudah dapat digunakan untuk mengakomodir transaksi antara mata uang Rupiah dengan Malaysia Ringgit, Thailand Baht, dan Japanese Yen.

LCS merupakan penyelesaian transaksi bilateral antara Indonesia dengan Negara Mitra LCS yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi dominasi dollar AS (USD) pada perdagangan internasional.

Dengan menggunakan LCS, pelaku usaha akan sangat diuntungkan karena akan mengurangi risiko nilai tukar, dan mengurangi ketergantungan pada satu mata uang disaat melakukan perdagangan internasional. Selain itu manfaat lain yang dapat dirasakan adalah efisiensi biaya melalui mekanisme direct quotation yang memungkinkan pelaku usaha tidak perlu melakukan konversi terlebih dahulu terhadap USD.

SEVP Treasuri BNI Ita Tetralastwati  menegaskan, bahwa BNI berkomitmen untuk ikut serta dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dengan memberikan dukungan terhadap sosialisasi skema transaksi LCS BI. Tujuannya, agar produk tersebut lebih banyak dimanfaatkan para pelaku usaha, diantaranya adalah pengusaha yang menjadi nasabah BNI.

Dengan 2.340 cabang BNI yang tersebar di seluruh Indonesia serta 6 cabang Luar Negeri, BNI siap melayani nasabah yang membutuhkan transaksi LCS. Berbagai kemudahan ditawarkan BNI. Seperti bundling produk terkait ekspor, impor, dan remitansi yang dapat dinikmati ketika menggunakan skema LCS.

Dengan kondisi perdagangan Internasional yang akan semakin berkembang, skema LCS akan semakin dibutuhkan. BNI memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan valas nasabah dengan mengakomodir produk treasury solutions dan kurs yang kompetitif untuk dapat menunjang perkembangan bisnis nasabah BNI dari waktu ke waktu.

Baca juga:

Ingin Praktis Nyari Valas, Cek BNIFX Deh

Related posts

Deddy Corbuzier Terserang Covid, Nyaris Meninggal Dunia 

dadali

AIIB Suntik Jaringan Listrik Jatim dan Bali

dadali

Ini Sebab Jokowi Sebut Erick Thohir Menteri Andalan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)