Image default
Mencari Kerja

Melawan Dampak Pandemi, Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Tua Jakarta Ikuti Pelatihan Gratis Ini

Melawan Dampak Pandemi,

Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Tua Jakarta

Ikuti Pelatihan Gratis Ini

Kawasan Kota Tua Jakarta sebagai warisan cagar budaya Indonesia meninggalkan kekayaan arsitektur bernilai tinggi berbentuk bangunan fisik bersejarah. Karya arsitektur ini menarik wisatawan untuk berkunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Cagar budaya dan spot wisata ini juga menjadi sumber mata pencaharian banyak jiwa. Merekalah ujung tombak wisata Kota Tua Jakarta.

Jumlah kunjungan wisatawan ke kota tua berdasarkan Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2019 mencapai 5.777.291 pengunjung. Jumlah itu bukan hanya pengunjung kawasan Kota Tua, melainkan juga situs – situs wisata menarik lainnya seperti pengunjung Museum Wayang sebanyak 312.081 orang, Museum Keramik 184.485 pengunjung, dan Museum Bahari 27.501 pengunjung.

Aktivitas pariwisata ini tentunya sangat berarti bagi para pelaku ekonomi di sekitar kawasan kota tua sebagai penopang kehidupan mereka. Namun sejak pandemi Covid-19 terjadi, pembatasan kegiatan masyarakat pun mulai dibatasi dan secara bersamaan, destinasi wisata turut ditutup untuk menekan penularan virus, termasuk Kota Tua Jakarta.

Hal ini secara langsung berdampak pada pendapatan masyarakat yang sangat bergantung pada kegiatan pariwisata di kawasan Kota Tua Jakarta. Beberapa cafe dan resto tutup, sehingga pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari.  Penyedia jasa sewa sepeda onthel tidak beroperasi, pedagang makanan dan minuman, penjual aksesori, dan sejumlah costplayer, tidak mendapatkan penghasilan selama hampir dua tahun lamanya.

Kini, pemerintah mulai mengendalikan virus Covid-19 dan mulai membuahkan hasil. Kasus Covid-19 di DKI Jakarta khususnya, turun secara drastis dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun menjadi level 1. Situasi ini membawa kabar baik bagi pelaku ekonomi di kawasan Kota Tua Jakarta, meski harus melalui proses adaptasi kembali.

Seiring mulai dibukanya lokasi wisata di DKI Jakarta, perlu sebuah upaya untuk kembali menggerakan kegiatan pariwisata agar kembali berdenyut dan wisatawan kembali datang berkunjung. Salah satu upaya untuk membuka pintu itu adalah melalui serangkaian promosi dan medium promosi yang paling efektif dan berbiaya murah saat ini, yaitu melalui media sosial. Kegiatan promosi ini akan jauh terasa dampaknya secara eksponensial jika dilakukan oleh pelaku ekonomi itu sendiri.

Untuk mencapai hal itu, para pelaku ekonomi kreatif di Kota Tua Jakarta perlu dukungan secara moril dari berbagai pihak. Salah satunya melalui peningkatan kompetensi atau keahlian dalam bidang visual, yaitu melalui pelatihan fotografi.

Pelatihan gratis

Sebagai bentuk dukungan secara nyata, Indonesia TIC, Mula Indonesia, dan Lokaborasi yang didukung penuh oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, berinisiatif menyelenggarakan pelatihan fotografi bagi pelaku ekonomi di Kota Tua Jakarta.  Harapannya, mereka secara mandiri mampu mempromosikan destinasi wisata yang menjadi sumber pendapatan bagi mereka.

Kegiatan pelatihan fotografi ini bersifat intensif dan privat dengan proses seleksi berdasarkan minat dan berasal dari beragam latar belakang profesi. Peserta mendalami materi fotografi secara gratis tanpa dipungut biaya selama dua hari dan akan terus didampingi hingga mampu secara mandiri.

Materi yang dipelajari meliputi, teknik dasar fotografi menggunakan smart phone, teknik pencahayaan, foto produk, teknik editing dan setiap peserta akan dipandu cara mengemas foto dalam konten media sosial, menulis caption, tagar dan meningkatkan follower serta engagement.

“Kegiatan ini sangat membantu kami dan teman-teman pekerja seni maupun pecinta fotografi untuk memperkenalkan kawasan wisata kota tua melalui fotografi menjadi lebih baik lagi”, ujar Subagyo peserta workshop yang juga pekerja seni di kawasan kota tua Jakarta.

Sebagai bentuk komitmen BNI yang peduli terhadap pelaku UMKM khususnya yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Kegiatan ini sebagai upaya nyata untuk membantu menggerakan kembali kegiatan ekonomi masyarakat agar kembali pulih.

“Saya jadi lebih percaya diri lagi dalam melaksanakan tugas pendokumentasian benda benda bersejarah milik museum usai mengikuti kegiatan ini,” tutup Faturahman yang sehari-hari berkerja di Museum Sejarah Kota Tua Jakarta.


Baca Juga:

https://bikinrilis.com/ada-tambahan-10-perahu-jukung-pasar-terapung-bisa-dikunjungi-tiap-hari/
https://bikinrilis.com/anak-anak-boleh-masuk-ancol-cek-info-info-ini-yah/

Related posts

Penyiar Radio Desta Pamit dari Prambors?

dadali

Ridwan Kamil: Perkara Minyak Goreng, Fenomena Yang Memprihatinkan

dadali

Porang Bisa Gantikan Beras

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)