Image default
Headline

Seniman Ancol Mulai Kembali ke Jakarta

Seniman Ancol Mulai Kembali ke Jakarta

 

Makroni dengan karya seni rupanya

 

Dampak pandemi Covid – 19  cukup signifikan bagi aktivitas banyak kelompok masyarakat, termasuk diantaranya seniman yang biasa berkarya di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Mereka harus berhenti berkarya dan meninggalkan Pasar Seni Ancol tempatnya memasarkan beragam karya seni rupa setidaknya lebih dari 1,5 tahun lamanya. Mereka memilih pulang kampung selama masa pandemi itu.

Kini mereka kembali dari kampung halamannya untuk memulai mata pencaharian yang lama mereka tinggalkan. Menyusul keputusan Gubernur DKI Jakarta yang merelaksasi aturan PPKM menjadi level 2, kawasan wisata Ancol mulai menerapkan berbagai kelonggaran antara lain membolehkan anak usia di bawah 12 tahun berkunjung. Aturan ini cukup meramaikan kembali Ancol Taman Impian pada Sabtu dan Minggu, 23 – 24 Oktober 2021 lalu.

Salah satu seniman yang kembali dari kampung halaman itu adalah Makroni. Seniman serba bisa ini ditemui di depan lapaknya yang bernomor B-14, Pasar Seni Ancol, Jakarta, Sabtu lalu.  “Saya baru kembali dari kampung di Brebes (Jawa Tengah). Ini hari pertama saya di sini,” ujarnya sambil menawarkan beberapa karya seninya yang terbuat dari bahan – bahan alami, mulai dari kelapa pantai, hingga pelepah pohon pisang. Makroni menjajakan karya – karya seninya dekat jalan masuk pengunjung menuju Pasar Seni Ancol agar menarik perhatian.

Pada saat Pandemi Covid – 19 melanda sekitar Maret 2020, Makroni harus kembali ke Brebes. Di kampungnya, ayah 2 anak ini banting stir menjadi petani.

“Saya nanam singkong. Dan sesekali tetap menjual hiasan dari kelapa. Di sana banyak yang menjual kelapa, saya beli Rp 3.000 per buah, lalu saya olah menjadi hiasan kepala, saya jual Rp 50.000. Yang penting ada yang saya bisa lakukan untuk menyambung hidup,” ujarnya.

Karya seni Makroni dibuat dari berbagai bahan baku, rata-rata dari bahan – bahan yang terbuang, mulai dari bungkus permen bekas, kelapa yang berjatuhan di pantai, pelepah pohon pisang, hingga lingi. Sebuah hiasan dinding berbahan baku pelepah pisang ditawarkan Rp 300.000, mainan anak bentuk dinosaurus dan kura – kura berbahan pelepah pisang dibandrol Rp 50.000, begitu juga gantungan hiasan kepala berbahan kelapa. Namun, Makroni selalu terbuka untuk negosiasi harga.

Situasi Pasar Seni Ancol belum sepenuhnya normal. Beberapa lapak masih ditinggalkan oleh senimannya. Beberapa lapak kosong itu dimanfaatkan oleh Makroni menjadi workshopnya. Salah satunya adalah tempat membuat seni lukis dekoratif.

“Lukisan – lukisan seperti ini cocok untuk yang punya café. Karena setiap lukisan, pasti berbeda,” ujar Makroni.

 

 

Buka kursus

Pandemi kali ini termasuk tantangan yang terberat bagi Makroni, sepanjang karirnya menjadi seniman di Pasar Seni Ancol sejak tahun 1990 – an. Makroni mulai menjejakan kaki di Pasar Seni Ancol sejak usianya masih 25 tahun. Untuk bertahan, dia bersedia berbagi keterampilan yang dimilikinya, termasuk membuka pelatihan membuat karya – karya seni.

“Datang saja kesini, bawa bahan bakunya, nanti saya ajarkan cara – caranya,” tutur Makroni.

Pelatihan seperti ini sejalan dengan program kursus yang dilaksanakan oleh Pengelola Ancol Taman Impian selama pandemi. Salah satunya diungkapkan dalam laman resminya (https://korporat.ancol.com/id/news/gandeng-seniman-kelas-portal-pasar-seni-hadir-kembali).

Disebutkan, selama masa pembatasan aktivitas, Pasar Seni Ancol terus mendukung ekosistem seni rupa dan pelaku ekonomi kreatif. Pada bulan Juli dan Agustus 2021 lalu, Pasar Seni Ancol mengadakan live interview (Ngobrol Kesenian) dan live painting bersama berbagai pelaku seni. Obrolan yang diangkat bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi publik agar mencintai seni.

Lalu pada bulan September 2021 lalu, Pasar Seni Ancol juga menghadirkan kembali PORTAL (Pendidikan Online dan Rekreasi Digital), seperti yang pernah diadakan pada tahun 2020. Program ini dinikmati oleh seluruh masyarakat yang ingin menambah ilmu dan skill secara gratis dan terbuka tanpa dipungut biaya/gratis, dengan syarat ringan, yaitu follow akun Instagram @pasarseni_ancol.

Pasar Seni Ancol mulai bergairah kembali

 

Baca Juga:

Anak-anak Boleh Masuk Ancol, Cek Info – info Ini Yah

Related posts

Selama di Titik Nol IKN, Presiden Joko Widodo Dikelilingi 2.000 Pasukan

dadali

Expo 2020 Dubai: Paviliun Indonesia Dikunjungi 1,5 juta Orang 

dadali

Tangki Kilang Cilacap Terbakar 12 Jam

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)