Image default
Uncategorized

Teten Masduki: Dongkrak Ekspor dengan Manfaatkan Selera Orang Asia di Dunia

Teten Masduki:

Dongkrak Ekspor dengan Manfaatkan Selera Orang Asia di Dunia

Diaspora Indonesia yang kini telah menyebar di berbagai negara di dunia, ditambah orang Asia yang juga berdomisili di hampir seluruh dunia dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia untuk mendongkrak perdagangan ke luar negeri. Kesamaan selera antara Indonesia dengan diaspora dan orang Asia di dunia dapat menjadi patokan dalam mengembangan produk – produk asi Indonesia untuk diekspor ke luar negeri.

Demikian diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengadaan Ekspor dan Penggunaan Produk-Produk Unggulan Indonesia di Australia antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan House of Indonesia (HOI) Econesia Proprietary Limited di Jakarta, Jumat (17 Desember 2021).

“Semoga ekspor ke Australia ini bisa lebih cepat dan mudah. Karena banyak warga negara Australia yang sudah lebih mengenal produk-produk Indonesia. Nanti dari Australia ini akan lebih mudah bagi kita untuk masuk ke Belanda, maupun Amerika Serikat. Terutama Amerika bagian selatan seperti San Francisco dan Los Angeles. Karena di sana banyak penduduk Asia yang selera nya mirip-mirip dengan Indonesia,” kata Teten.

Hadir pada kesempatan ini Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bersama Direktur HOI Econesia Vidi Vinandar. Yang turut dihadiri, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi

Kerjasama BNI dengan HOI ini, menurut Teten, sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk menaikkan kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap ekspor yang baru sebesar 14,37 persen. “Di mana kita punya target ekspor UMKM hingga 19 persen tahun depan,” ucapnya.

Teten mengatakan, Implementasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) harus dimanfaatkan dengan kolaborasi antara BNI dan HOI, yang menjadi jembatan pembuka peluang pasar produk-produk unggulan Indonesia ke Australia yang lebih besar dan berkelanjutan.

Ia juga optimis banyak UMKM Indonesia yang mampu memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia. Itu mencakup seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina (Biosecurity Act and Imported Food Control Act), hingga perlindungan konsumen (Australian Consumer Law).

 

Jadi Role Model

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, Xpora ini merupakan platform yang tepat untuk dikerjakan bersama HOI. Sehingga kerja sama ini menjadi role model yang bisa secara menyeluruh membantu UKM potensi ekspor. “Kita perlu kolaborasi juga dengan kedutaan besar, supaya ini tak menjadi kendala,” kata Royke.

Royke menjelaskan, Xpora merupakan kepanjangan dari Ekspor dan Diaspora. Untuk itu potensi diaspora yang menurut catatan BNI mencapai 8 juta yang tersebar di luar negeri, menjadi pasar yang sangat besar.

Sementara itu, Vidi Vinandar menambahkan, HOI akan terus mengidentifikasi produk apa saja yang bisa langsung dieksekusi untuk ekspor. Sementara saat ini di Sidney, katanya, akan fokus pada produk UKM seperti furniture dan produk-produk eco friendly. Karena ini merupakan konsep yang memberikan value added.

“Upaya kami untuk memberikan market inside dalam mengembangkan ekspansi pasar ekspor UKM. Kami berharap kerja sama ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan bagi produk-produk Indonesia,” imbuhnya.

Related posts

TCPI Raih Kontrak di Asam-asam Kalimantan Selatan

dadali

Petani Ayo Semangat, Ekspor Pertanian Sehari ini  Capai Rp 7,29 triliun

dadali

Hari Pertama Tayang, Tiket Film “Kukira Kau Rumah” Terjual 51.379

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)