Image default
Uncategorized

Si Burung Hilang itu Kembali, Jalak Putih Sempat Hilang 15 Tahun Lalu

 

 

Si Burung Hilang itu Kembali,

Jalak Putih Sempat Hilang 15 Tahun Lalu

 

Mengharukan. Setelah dinyatakan hilang sejak kemunculan terakhirnya pada tahun 1996 atau 15 tahun lalu, kini burung Jalak Putih kembali terbang di habitatnya. Spesies ini sempat dinyatakan hilang dari pandangan mata dari tempat biasa muncul, yaitu kawasan mangrove, salah satunya di Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Oleh karena itu, pelepasliaran burung ini merupakan upaya perdana reintroduksi jalak putih ke kawasan ini.

“Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, kita lepaskan burung jalak putih. Semoga hidup bahagia di alam. Tempat terbaik bagi satwa adalah di habitatnya,” ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno, seraya membuka kandang jalak putih yang dilepasliarkan ke TWA Angke Kapuk. Aktivitas tersebut direkam dan dipublikasikan secara resmi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada hari Senin, 31 Mei 2021.

KLHK melepasliarkan 65 ekor burung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta, 28 Mei 2021 lalu. Salah satu spesies burung yang dilepasliarkan yaitu jalak putih.

Wiratno menjelaskan, TWA) Angke Kapuk ini mulai pulih setelah direstorasi sejak tahun 2006. Keberhasilnnya ditandai dengan peningkatan tutupan vegetasi khususnya mangrove, dan kembali ditemukannya berbagai jenis burung di kawasan ini.

Secara keseluruhan, spesies burung yang dilepasliarkan terdiri dari 4 ekor jalak putih (Acridotheres melanopterus), 4 ekor pecuk padi (Phalacrocorax sulcirosttis), 10 ekor kowak malam (Nycticorax nycticorax), 4 ekor kuntul kerbau (Bubulcus ibis), dan 43 ekor tekukur (Streptopelia chinensis). Burung-burung  yang dilepasliarkan ini merupakan hasil pengembangbiakan yang dilakukan oleh Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan dan penangkar Sinaga Wiyogo di Jakarta.

Untuk memperkaya keanekaragaman dan meningkatkan populasi satwa di habitatnya, KLHK mencanangkan kegiatan pelepasliaran satwa bertajuk “Living in Harmony with Nature: Melestarikan Satwa Liar Milik Negara”. Kegiatan ini akan dilakukan oleh 25 Unit Pelaksana Teknis Ditjen KSDAE di seluruh Indonesia.

Pelepasliaran satwa di TWA Angke Kapuk juga dihadiri oleh pegiat satwa Irfan Hakim, perwakilan Korea Indonesia Forest Center, dan instansi terkait lainnya termasuk media, komunitas dan generasi muda sebagai salah satu mesin penggerak “citizen science” demi tercapainya pelestarian satwa liar endemik Indonesia, sebagai suatu aksi kolektif.

 

Related posts

Inspirasi Bisnis: Jepang Diguyur 10 Ton Gurita Beku Asal Aceh

dadali

Ini Senjata Indonesia Hadapi Omicron, Amankan Stok Molnupiravir dan Paxlovid

dadali

PUBG New State Belum Rilis, 20 Juta Orang Sudah Menunggu

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)