Image default
Mencari Kerja

Ada Tambahan 10 Perahu Jukung, Pasar Terapung  Bisa Dikunjungi Tiap Hari

 

Ada Tambahan 10 Perahu Jukung,

Pasar Terapung  Bisa Dikunjungi Tiap Hari

Terdapat banyak cara bagi sebuah perusahaan untuk memberikan perhatian pada pengembangan pariwisata, salah satunya adalah dengan menyumbangkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk melengkapi fasilitas berwisata. Yang terbaru adalah pilihan PT Angkasa Pura I (Persero) yang menyumbang 10 Jukung atau perahu kecil khas Suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Jukung merupakan sebutan untuk perahu tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Jukung dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu jukung sudur, jukung patai, dan perahu betambit. Jukung berfungsi sebagai alat perhubungan dan perdagangan serta perlengkapan menangkap ikan di sungai, danau maupun di rawa-rawa.

Di Kalimantan Selatan, Jukung kerap seperti sepeda atau sepeda motor, karena fungsinya mengantarkan masyarakatnya dalam beraktifitas. Aktifitasnya pun beragam dan penting, mulai dari belanja ke warung terdekat rumah, pergi ke kantor, hingga sekolah.

Pelepasan 10 Jukung ke Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin dilaksanakan pada 26 Oktober 2021. Bertempat di Siring Tendean, lokasi wisata tepat di tengah kota Banjarmasin. Nilai Jukung ini sebesar Rp 70.000.000.

“Kami menyerahkan sepuluh buah jukung sebagai wujud perhatian dan dukungan untuk kemajuan pariwisata Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin. Sebagai wilayah yang tersohor dengan wisata Pasar Terapung, kami harap perahu ini bisa menjadi ikon baru di Siring Tendean”, ujar Dony Subardono, General Manager Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin.

Baca Juga:

Petani Ayo Semangat, Ekspor Pertanian Sehari ini  Capai Rp 7,29 triliun

Dengan tambahan 10 Jukung ini, wisatawan yang ingin mengabadikan moment wisata Pasar Terapung bisa setiap hari datang dan berfoto di Siring Tendean. Mereka tidak harus menunggu hingga akhir pekan. “Harapannya dengan semakin banyak wisatawan yang mengunggah ke media sosial pribadinya maka akan semakin banyak publik yang dapat dijangkau,” tutup Dony Soebardono.

Penyerahan Jukung ini diiringi rangkaian atraksi budaya asli Banjar. Diawali dengan atraksai Acil Banjar di atas perahu khas Kalimantan Selatan beriringan dengan riak Sungai Martapura. Acara semakin semarak dengan Tari Radap Rahayu yang merupakan tarian klasik Banjar beraliran melayu dan bersifat sakral.  Melalui gerak tari, digambarkan sosok bidadari turun dari khayangan ke bumi atau dara Banjar untuk menapung tawari tamu-tamu yang datang sebagai bentuk penghormatan dan tanda selamat datang di Tanah Banjar.

 

Related posts

Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap Akan Tuntas Tahun 2029

dadali

Bank Ini Gencar Masuki Bisnis Ekosistem Pendidikan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)