Image default
Trend

Bukan Gak Laku Ini Dampak Covid Pada Industri Game Lokal

 

 

Artikel Ketiga

 

 

Bukan Gak Laku,

Ini Dampak Covid 19 Pada Industri Game Lokal

Pelaku industri video game dapat dikatakan resistan terhadap dampak pandemi Covid 19. Permasalahan yang sering muncul bukan pada produk yang tidak terjual, namun pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM) alias para pekerja kreatifnya pada tataran operasional perusahaan.

Demikian benang merah riset yang dilaporkan Tim Penyusun Buku Peta Ekosistem Industri Games Indonesia 2020. Buku ini diterbitkan pada April 2021, kemudian dipublikasikan kembali pada awal Juli 2021 ini melalui akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI @kemenkominfo.

 

Cover Buku Peta Ekosistem Industri Gam Indonesia 2020 yang diterbitkan Tim Survei gabungan Kemenkominfo, LIPI, dan Asosiasi Game Indonesia.

 

Sebagai salah satu bentuk bisnis yang secara umum sedikit melibatkan mata rantai dengan transaksi fisik, setiap pemain game bisa membeli produk game dengan mudah tanpa perlu datang ke toko retail. Oleh karenanya, dampak langsung Covid 19 semestinya tidak mempengaruhi dalam penjualan.

Persoalan yang muncul adalah dalam pengelolaan produksi game yang belum selesai karena kebijakan pembatasan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam survey yang dilaksanakan Tim menunjukkan bahwa sekitar 36% dari pelaku industri game Indonesia mengalami kenaikan penjualan selama pandemi, 33% tidak mengalami dampak, dan 31% mengalami penurunan penjualan.

Bagi yang mengalami kenaikan, rata-rata mengalami kenaikan penjualan sebanyak 70,5%. Sebaliknya, rata-rata penurunan sebanyak 57,6%. Sehingga, walaupun angka tersebut tidak besar, namun kecenderungan dampak pandemi Covid 19 adalah positif.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah game yang dirilis meningkat lebih dari dua kali lipat dengan kontributor utama perusahaan berbadan hukum.  Sebagian besar pengembang membuat produk intellectual property (IP) dengan dana personal dan model bisnis onetime payment.

Melihat kondisi ini, @kemenkominfo mendorong kampanye memainkan game buatan anak – anak kreatif Indonesia. Akun ini juga menunjukkan bahwa pilihan game buatan dalam negeri sudah sangat beragam.

Sebut saja game Tebak Gambar, Pulang Insanity, DreadOut 2, Valthirian Arc, Coffee Talk, Si Juki Warteg Mania, Fallen Legion, Ultra Space Battle Brawl, dan Celestian Tales Old North. Selain itu terdapat juga, Legrand Legacy Tale of the Fatebounds, Nusakana, Billionaire, Mini Racing Adventure, Battle Boc, Sage Fusion, Cute Munchies, Cute Kill, dan My Lovely Daughter.

Tentang ada banyak yang belum disebut dan netizen pun tidak puas dengan daftar game tersebut. Beberapa netizen menanyakan nama – nama game lokal Indonesia yang tidak sempat disebutkan akun @kemenkominfo. Seperti akun @elekelkan: Lokapala mana min? Game sekelas moba masa ga dianggap? Atau akun @unxnow.0712: @tigabelas_max game buatan Indonesia banyak, gak cuma itu-itu aja. Kalau dimasukin semua pasti ga bakal cukup lah.

Lebih jauh, @kemenkominfo membagikan pengalaman Youtuber kelas duania pun ikut main game Indonesia. “Games terkenal dunia yang mempunyai 110 juta subscriber di Youtube, Felix Kjellberg atau biasa dikenal sebagai ‘PewDiePie’  pernah main game asal Indonesia Lho. Masa kamu enggak?” demikian akun @kemenkominfo di akhir tautannya.

 

 

 

Related posts

Terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jangan Kaget ada Ujicoba Face Recognition

dadali

Megawati dan Erick Thohir Getol Rehab Warisan Sejarah, Setelah Sarinah Kini Sanur Bali

dadali

Aplikasi PeduliLindungi, Kini Tertanam di 14 Aplikasi Lain

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)