Image default
Uncategorized

Puji Syukur, Indonesia Masuki Zona Positif Ekonomi 

Puji Syukur,

Indonesia Masuki Zona Positif Ekonomi   

 

Setelah didera pertumbuhan ekonomi yang minus selama empat kuartal berturut – turut, akhirnya Indonesia kembali memasuki zona pertumbuhan ekonomi positif pada Kuartal 2 tahun 2021 sebesar 7,07% secara tahunan atau year on year (YoY). Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan positif pada semua indikator pendukung perekonomian, baik konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), belanja pemerintah, ekspor, hingga impor.

Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Jakarta, Kamis (5 Agustus 2021) secara virtual.

Margo menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi pada saat negara – negara yang menjadi mitra dagang Indonesia, seperti Uni Eropa, Singapura, Amerika Serikat, Vietnam, Hong Kong, hingga China juga mengalami pertumbuhan. Kondisi tersebut menjadi pemicu permintaan ekspor dari Indonesia juga bertumbuh.  Ekspor Indonesia pada Kuartal 2 tahun 2021 tumbuh 55,89% secara YoY yang bersumber dari sektor minyak dan gas, Pertanian, Industri, serta Sektor Tambang.

Bagian lain yang melegakan adalah tingginya impor didominasi oleh impor Bahan Baku atau Penolong dan Barang Modal. Dimana impor Bahan Baku atau Penolong tumbuh 57,8% YoY sedangkan impor Barang Modal tumbuh 29,11 YoY. Bahan Baku atau Penolong dan Barang Modal akan berdampak pada perputaran di industri dalam negeri.

Sementara itu, beberapa indikasi lain menjadi penyebab tumbuhnya konsumsi masyarakat, antara lain pertumbuhan volume penjualan sepeda motor, mobil selama Kuartal 2 tahun 2021, serta pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Volume penjualan sepeda motor meningkat 268,64%  YoY pada Kuartal 2 – 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu naik dari 313.630 unit menjadi 1,156 juta unit. Adapun penjualan mobil meningkat dari 24.040 unit pada Kuartal 2 tahun 2020 menjadi 206.440 unit pada Kuartal 2 tahun 2021 atau meningkat 758,68%.

“Konsumsi masyarakat juga meningkat diindikasikan oleh peningkatan penerimaan PPh sebesar 5% dan peningkatan PPnBM sebesar 8%,” ujar Margo.

Masyarakat Gerak

Margo juga menegaskan bahwa kinerja ekonomi Kuartal 2  tahun 2021 ini menunjukkan bahwa tanpa mobilitas dan aktivitas masyarakat maka perekonomian akan berhenti tumbuh. Sebagai gambaran jelas, pada Kuartal 2 tahun 2020, perekonomian tumbuh negatif minus 5,32% karena terjadi pengetatan aktivitas masyarakat. Pengetatan tersebut diperlukan agar kasus positif Covid – 19 saat itu tidak meledak.

Sementara pada Kuartal 2 tahun 2021 ketika terjadi penyesuaian pada pengetatan aktivitas masyarakat, maka perekonomian di berbagai sektor mulai mencatatkan pertumbuhan. Ada 17 sektor ekonomi yang tumbuh. Dimana terdapat 5 sektor yang memberikan kontribusi terbesar yaitu pertanian, perdagangan, konstruksi, industry, dan perdagangan. Selengkapnya kami tampilkan sebagai berikut:

 

 

“Dengan membaiknya penanganan kesehatan dalam hal ini penurunan kasus harian Covid – 19,  akan mendorong mobilitas masyarakat lebih baik, dan pada akhirnya memperbaiki perekonomian. Supaya perekonomian kita terus tumbuh, maka segala upaya perlu dilakukan agar dapat menanggulangi pemburukan di sektor Kesehatan, antara lain dengan patuh pada prokes hingga muncul herd immunity nantinya,” ujar Margo.

Related posts

Update G20, Johnny G. Plate Resmikan Portal g20.org

dadali

Asyik, Warga Karawang Dibagi 2,5 Ton Ikan Segar

dadali

World Superbike Championship, UMKM Diajak Pameran di Parkiran Sirkuit Mandalika

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)