Image default
Mencari Kerja

Letusan Semeru: Padamkan Listrik 30.523 Pelanggan & Robohkan Jembatan Utama

 

Letusan Semeru:

Padamkan Listrik 30.523 Pelanggan & Robohkan Jembatan Utama

Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur pada Sabtu (4 Desember 2021) pukul 14.59 waktu setempat telah menyebabkan gangguan pada infrastruktur penting, mulai dari aliran listrik yang terputus dan ambruknya jembatan utama. Hingga Sabtu malam, aliran listrik pada 30.523 pelanggan terputus akibat gangguan yang menyebabkan 112 gardu listrik tidak berfungsi.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyebutkan, daerah yang terganggung aliran listriknya meliputi Desa Pronojiwo, Desa Supit Urang, Desa Taman Ayu, Desa Tempursari, hingga Desa Curah Kobokan. Hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan kembali sebanyak 30 gardu, sehingga listrik kepada 7,508 keluarga kembali menyala.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mengungkapkan hal tersebut dalam akun Instagram resminya @khofifah.ip yang kami kutip pada Minggu (5 Desember 2021).

Baca Juga:

BNPB: Semeru Meletus Sejak Tahun 1818

Khofifah menejaskan, dampak erupsi gunung semeru antara lain terkait listrik. Menurut General Manager PLN Wilayah Jawa Bali listrik yang terganggu terjadi pada wilayah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tempeh UP3 Jember.

“Gardu – gardu yang belum dapat dipulihkan (operasionalnya) adalah karena berada di area terlarang, belum diizinkan memasuki lokasi oleh petugas karena kondisi belum aman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah  menuturkan bahwa selain gangguan listrik, banjir lahar dari Gunung Semeru pun telah menyebabkan jembatan ke arah daerah terdampak yaitu Pronojiwo
masih terputus,” katanya.

Baca Juga:

Gunung Semeru Meletus, Gubernur Jawa Timur Minta Masyarakat Evakuasi

Jembatan Geladak Perak Ambruk

Jembatan yang terputus diberinama Geladak Perak oleh penduduk Lumajang. Lokasinya berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Jembatan tersebut runtuh diperkirakan akibat diterjang lahar dingin sehingga pondasi yang menopang dari bawah tidak kuat menahan dan ambruk.

Jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan penguhubung Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, atau menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang via Piket Nol. Untuk itu, masyarakat yang akan bepergian melalui jalur tersebut diminta untuk putar balik.

“Tidak ada jalur lagi, lewat curah kobokan sangat berisiko, sementara warga kami arahkan untuk putar balik,” terang Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha M.

Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang telah menyiagakan sejumlah personil untuk mengarahkan kendaraan yang akan melintasi Jalur Piket Nol. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan jalur yang tidak direkomendasikan oleh para petugas.

“Lewat Curah Kobokan sangat berisiko dan berbahaya, lebih baik memutar jalur saja,” imbuh Nugraha.

Baca Juga:

BNPB: Material vulkanik Mengarah ke Besuk Kobokan

Related posts

Perkenalkan: Tjetjep Euwyong Heriyana, Pebalap Motor Tampan asal Indonesia

dadali

Jakarta Memanggil, Dibutuhkan Relawan untuk Vaksinasi

dadali

Tahun 2022, PELNI Wajib Arungi 44 Trayek Perintis

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)