Image default
Uncategorized

Mau Nanam Porang? Cek Cara Dapat KUR di Bank Ini

Mau Nyoba Budidaya Porang?

Cek Cara Dapatkan KUR di Bank Ini

 

Pembicaraan tentang Tanaman Porang kini sedang menanjak dimana – mana. Selain potensi pasar yang menggiurkan, juga karena penanamannya yang relatif mudah, membuat Porang kian menjadi primadona dalam dunia pertanian tanah air dalam beberapa waktu terakhir ini. Bukan sekadar dibicarakan di tingkat petani, Porang sudah memasuki Istana Kepresidenan, karena Presiden Joko Widodo sendiri terus mendorong agar komoditas pangan alternatif ini dikembangkan secara optimal.

Melihat perkembangan ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan skema pembiayaan bagi pelaku Budidaya Porang. Bank ini tertarik karena nilai ekspor yang meningkat, terjadi perluasan area tanam, dan menjadi alternatif usaha yang memiliki potensi cukup besar serta menjanjikan untuk dikembangkan. Salah satu fasilitas yang ditawarkan bank ini adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

 

Presiden Joko Widodo meninjau pabrik pengolahan Umbi Porang, PT Asia Prima Konjac, di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Kamis, 19 Agustus 2021. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

 

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menyampaikan hari ini dalam Press Release – nya, penyaluran KUR BNI pada sektor pertanian dilakukan secara klastering dan meliputi ekosistem dari hulu hingga hilir. Nah, selain KUR, BNI juga menyiapkan skema bantuan bagi pelaku usaha yang ingin memasarkan Umbi Porang ke pasar dunia, yaitu melalui program BNI Xpora.

Lembaga keuangan dengan Kode Bank: 009 ini memang menjadikan Tanaman Porang sebagai salah satu klaster unggulan yang berorientasi Global. Klasterisasi tanaman pangan unggulan ini merupakan upaya Perseroan dalam mendukung program pemerintah di sektor pertanian, termasuk dalam rangka program mengenal tanaman porang lebih luas di masyarakat.

Klasterisasi ini juga selaras dengan upaya Kementerian BUMN yang telah menetapkan Delapan klaster pertanian yaitu klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster Budidaya Porang.

Untuk diketahui, Tanaman Porang atau dalam bahasa Latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks. Porang biasanya diolah menjadi beras, shirataki, bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup. Umbi Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik. Saat ini, porang banyak dikonsumsi China, Vietnam, hingga Jepang.

Tanaman Porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang, tetapi juga kepada lingkungan sekitar dan tingkat kesejahteraan petani Budidaya Porang. Masyarakat sekitar hutan yang sebelumnya melakukan penebangan, sekarang tidak perlu merambah hutan. Dengan Budidaya Porang, petani bisa menghasilkan hingga Rp 40 juta dalam kurun waktu 8 bulan. Capaian itu menurut perkiraan setiap satu hektar porang yang ditanam pada musim tanam pertama.

Ini merupakan upaya kolaboratif Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), dan Pemerintah Provinsi/Daerah dalam mendukung sektor pertanian menuju ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid – 19.

Dalam kunjungan kerjanya di Madiun, pada 19 Agustus 2021, Presiden melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi. Lokasinya nerada di Kecamatan Caruban, Madiun, Jawa Timur.

Presiden Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani porang. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama PT Asia Prima Konjac Pin Haris dan Branch Manager BNI Madiun Suhartono.

Sinergi dengan Pabrik Porang

BNI bersinergi dengan PT Asia Prima Konjac yang merupakan pabrik pengolahan porang untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas Umbi Porang. Peran BNI adalah memberikan dukungan pembiayaan berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani porang.

BNI juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani dengan mengintegrasikan satu ekosistem, mulai dari sisi supply yang menjamin ketersediaan kebutuhan usaha mulai dari bibit, pupuk dan alat-alat pertanian hingga menjamin ketersediaan pasar sehingga tercipta suatu transaksi keuangan berbentuk close loop system. Sehingga dengan sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekspor porang sekaligus meningkatkan kesejahteraan petaninya.

Pada kesempatan tersebut Sis Apik juga mengutarakan, penyaluran KUR BNI telah meningkat 75% YoY dari sisi volume penyaluran dan 43% YoY dari jumlah UMKM maupun kelompok usaha kecil lainnya. Penyaluran KUR kepada klaster unggulan porang ini diharapkan membantu UMKM untuk mampu bertahan dalam menghadapi dampak wabah pandemi Covid-19.

Sampai dengan bulan Juli 2021 realisasi penyaluran KUR BNI di sektor pertanian mencapai Rp 5,1 triliun yang dirasakan oleh 116.427 penerima KUR di seluruh Indonesia. Penyaluran KUR klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata BNI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

 

Related posts

Olahan Porang Asli Indonesia, Sudah Tersebar di 6 Negara Ini

dadali

Kuba Tertarik Barang Indonesia, Peluang Menarik Nih…

dadali

Ingat di HUT BNI, Ada Ribuan Terumbu Karang Ditanam Serentak

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)