Image default
Headline

Naik Jadi 4.000 Kedatangan dari LN, Indonesia Waspadai Penyebaran Omicron dari Perbatasan

Naik Jadi 4.000 Kedatangan dari LN,

Indonesia Waspadai Penyebaran Omicron dari Perbatasan

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Republik Indonesia Profesor Wiku Adisasmito mengutarakan bahwa Indonesia perlu mewaspadai pergerakan pelaku perjalanan antar negara yang melintasi perbatasan. Hal tersebut perlu dilakukan karena tingginya penyebaran varian Omicron di negara – negara luar, termasuk negara tetangga seperti Malaysia hingga  Thailand.
Selain itu, tren kedatangan pelaku perjalanan antar negara menunjukkan peningkatan. Dalam 2 bulan terakhir ini tren kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri justru meningkat di bandara. Kenaikan terlihat di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten. Data per Oktober 2021 menunjukkan kisaran 1.000 – 2.000 kedatangan. Kemudian meningkat menjadi sekitar 4.000 kedatangan per Desember 2021 ini.
Begitu juga dengan pos lintas batas negara (PLBN) Entikong yang mengalami lonjakan angka kedatangan. Sebelumnya, sempat rendah pada kisaran 50 – 100 kedatangan di akhir November 2021, kemudian melonjak menjadi hampir 300 kedatangan per 10 Desember 2021. Hal serupa dijumpai di Pelabuhan Batam Center, pada awal November 2021, dimana  angkanya sekitar 100 – 200, menjadi 200 – 400 kedatangan pada pertengahan Desember 2021.
“Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi kita bersama untuk tetap mempertahankan kondisi yang saat ini cenderung terkendali. Terutama mengingat kondisi baik ini kita capai sama setelah berupaya keras menurunkan lonjakan kedua yang dampaknya juga tidak sedikit,” Ujar Wiku pada awal pekan ini di Jakarta.
Sejauh ini kasus positif di Indonesia konsisten menurun dan bertahan selama 22 minggu. Sama halnya, kasus kematian terus menurun selama 20 minggu terakhir. Meskipun demikian perlu diwaspadai angka reproduksi efektif (RT) atau menggambarkan potensi penularan di masyarakat. Angka ini konsisten meningkat sejak titik terendah September lalu dan saat ini angkanya masih dibawah 1 yang cenderung terkendali.
Desa Tidak Disiplin Prokes
Namun tetap diperlukan usaha sejak dini mencegah lonjakan penularan di kemudian hari. Salah satu strategi pengendalian yang penting dalam mencegah penularan adalah disiplin protokol kesehatan.
Sayangnya, data per 12 Desember 2021 menyebutkan ada sekitar 1.948 dari 8.584 desa atau kelurahan  (22,69%) yang tidak patuh memakai masker, dan 1.995 dari 8.584 desa atau kelurahan (23,24%) yang tidak patuh menjaga jarak.
Untuk itu, dengan terus mengupayakan protokol kesehatan disaat kondisi kasus sedang terkendali merupakan strategi pengendalian pandemi yang mudah, murah dan efektif dalam mencegah penularan.
Selain upaya protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) masyarakat diminta berperan aktif mencegah masuknya lebih banyak varian Omicron. Caranya dengan tidak bepergian keluar negeri terkecuali mendesak. Dan bagi masyarakat yang kembali ke Indonesia, dimohon mentaati aturan yang berlaku termasuk kebijakan karantina serta entry dan exit test.
“Seluruh kebijakan ini dibuat semata-mata untuk melindungi masyarakat dengan mencegah meluasnya varian Omicron dan mempertahankan kondisi kasus agar tetap terkendali,” pungkas Wiku.
Sejak diumumkan World Health Organization (WHO) sebagai variant of concern (VOC) pada 26 November 2021, varian Omicron telah menyebar hingga ke 90 negara dunia. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menginformasikan itu berdasarkan 3 sumber yakni GISAID (78 negara), Weekly Epidemilogical Update oleh WHO (76 negara) dan newsnodes.com (90 negara).
Termasuk didalamnya, negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dan Australia. Hal ini menunjukkan keberadaan varian Omicron menjadi ancaman yang dekat dan nyata yang harus kita antisipasi bersama, terlebih Indonesia saat ini memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru.
“Dan yang patut diperhatikan, terlepas dari adanya varian Omicron terdapat beberapa data menunjukkan negara dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap nyatanya mengalami kenaikan kasus,” jelas Wiku.

Related posts

Kereta Cepat Jakarta – Bandung Mencari Nama, Netizen Usul “Reyhan”

dadali

Tim Damai Cartenz Evakuasi Karyawan PTT Di Distrik Beoga – Papua

dadali

Willix Halim Calon Kuat CEO Bukalapak

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)