Image default
Mencari Kerja

Inspirasi Bisnis: Sukses Hingga Mancanegara Karena Kolaborasi

Inspirasi Bisnis:

Sukses Hingga Mancanegara Karena Kolaborasi

 

 

Dari petani untuk petani, begitulah cerita bagaimana tiga pengusaha Indonesia memberdayakan masyarakat dan mengharumkan nama besar Indonesia di pasar internasional. Mereka memulai usaha sejak kecil dan berawal dari desa, hingga mendunia. Satu hal yang menjadi kunci suksesnya adalah bahwa sukses itu harus berjamaah.

Mengolah hasil pertanian, ketiganya mampu menaklukan dan berbisnis di kancah global, siap memberikan inspirasi bagi pelaku usaha dalam negeri lainnya yang ingin melebarkan sayapnya di luar negeri. Produknya boleh saja berlainan, namun suksesnya sama, dan nilai – nilai yang dikembangkan pun serupa, yaitu besar dari petani, dan jangan lupakan petani ketika sukses sudah diraih.

Iya, contohnya ketiga pengusaha ini. Trisila Juwantara dengan produk olahan Carica-nya. Kadek Surya Prasetya Wiguna dengan coklatnya. Dan, Wildan Mustofa dengan produk kopinya. Masing – masing berasal dari daerah yang berlainan. Trisila Juwantara dari Wonosobo, Jawa Tengah,  Kadek Surya Prasetya Wiguna dari Bali, dan Wildan Mustofa dari Pangalengan, Jawa Barat.

Kita simak kisah pertama dari sosok Trisila Juwantara, Founder Yuasafood, pada saat memulai bisnis dan menjadi pioneer budidaya tanaman Carica, pengolahan carica, wisata alam, hingga wisata edukasi. Jiwa kewirausahaannya sukses membuka banyak peluang pekerjaan dan mencetak ratusan wirausaha baru di Wonosobo.

Trisila tidak mau sukses sendiri karena itu dirinya membentuk kluster – kluster usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) untuk mengolah carica. Dia menggandeng Dinas Koperasi setempat dan kelompok pemuda desa di Dieng. UMKM inilah yang kemudian menyerap pasokan carica yang berlebih dari petani.

Multiplier effect ini kami coba lakukan sehingga buah carica bisa menjadi icon, tidak hanya bagi Wonosobo tetapi Jawa Tengah dan Nasional,” tuturnya dalam Festival Ide Bisnis by Xpora BNI bekerjasama dengan Detikcom, awak pekan lalu.

Hal ini beralasan, karena Trisila memiliki visi untuk menciptakan produk makanan berbahan baku lokal dengan standar kualitas dan pemasaran global. Pihaknya, telah melakukan ekspor ke Thailand, Malaysia, Singapura pada tahun 2016-2017-2018-2019 masing-masing sebanyak 1 kontainer (8 ton bahan jadi) dalam bentuk frozen dan kemasan.

Asal tahu saja, selintas, buah Carica ini seperti papaya, namun ukurannya kecil, dan banyak tumbuh di datarang tinggi Dieng. Setelah diolah menjadi manisan, rasanya menyegarkan. Apalagi disajikan dingin setelah dari lemari pendingin.

Trisila Juwantara

 

Coklat yang Angkat Tabanan

Kisah Kadek Surya Prasetya Wiguna selaku pemilik Cau Chocolates Bali juga tak kalah menarik. Kadek, bercita-cita ingin melihat petani Bali, yang selama ini masih harus berjuang meningkatkan perekonomiannya ke level sejahtera. Dia sangat ingin membawa petani mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Ada satu cara yang terpikirkan yaitu melalui pertanian kakao fermentasi, dengan merk dagang Cau Chocolates.

Kini, Cau Chocolates bekerjasama dengan ratusan petani kakao di seluruh Bali, untuk menghasilkan biji kakao organik berkualitas tinggi, melalui proses fermentasi. Ini yang membedakan dengan produk coklat lainnya, yaitu fermentasi.

Kadek Surya Prasetya Wiguna

 

Di Kabupaten Tabanan, Bali lebih dari 15 kelompok tani dengan beranggotakan tidak kurang dari 20 orang petani kakao perkelompok, menjadi mitra Cau Chocolates dalam menghasilkan biji kakao terfermentasi. Sementara di Kabupaten Jembrana, Cau Chocolates juga bekerjasama dengan sebuah koperasi Tani, yaitu Koperasi KSS yang beranggotakan lebih dari 600 orang petani.

PT Cau Chocolates International didirikan Kadek pada Desember 2014 dan mulai beroperasi pertengahan 2016. Perusahaannya mulai mengekspor produk coklat ke New Zealand, Australia, Singapura, Malaysia, dan sedang mempersiapkan diri untuk melakukan ekspor ke Amerika Serikat.

Bangga, Kopi Khas Tanah Pasundan di 4 Benua

Hal serupa dikisahkan oleh Wildan Mustofa dan sang istri, dalam membantu Petani Kopi di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.

Melalui CV Frinsa Agrolestari, Wildan memberikan deposit untuk petani dan kemudian nantinya petani akan menanam kopi sesuai pesanan. Adapun metode yang digunakan oleh Java Frinsa untuk menarik warga menjadi Petani Kopi adalah dengan memberikan fasilitas bibit dengan harga murah. Petani yang mendapat bantuan juga tidak diwajibkan menjual hasil panen kopi mereka ke Java Frinsa, alias mereka bebas menjual kemana pun.

Saat ini, Green Bean Kopi Java Frinsa telah diekspor ke 4 negara, di antaranya Australia, Norwegia, Amerika Serikat, dan China dengan menerima pembayaran Telegraphic Transfer (TT) karena rata-rata pembeli mereka adalah buyer lama.

Wildan bercerita, salah satu kunci sukses keberhasilannya adalah jejaring yang luas (networking). Dirinya selalu membuka diri untuk terhubung dengan sesama pengusaha kopi, pemerintah, perbankan hingga petani kopi. Mengembangkan diri adalah keharusan, tegasnya.

Wildan Mustofa

 

“Tidak berhenti mengembangkan diri. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi, dan barangsiapa  hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung,” ungkap Wildan dengan semangat.

Selain terkenal di kancah internasional, Java Frinsa juga memenuhi permintaan pasar lokal yang mana pemasarannya mengandalkan Instagram dan Tokopedia.

Lalu bagaimana Wildan bertahan di tengah menjamurnya pengusaha kopi di nusantara dan global? Jawabannya adalah inovasi. Wildan terus melakukan riset tentang bagaimana agar kopi yang dijualnya memiliki nilai tambah. Beberapa idenya bahkan tergolong gokil. Contohnya, saat Wildan melakukan fermentasi kopi dengan metoda fermentasi tempe.

Dan untuk menjaga agar bisnis kita berlangsung lama, jangan lupa dengan alam. Ketika Wildan memilih kopi untuk ditanam tahun 2011, kopi dipilih karena mampu melindungi lahan yang rusak.

“Semua pasti ada masalah, namun itu harus segera diselesaikan. Saya termasuk tidak terlalu suka berbicara tentang masalah,” ujarnya.

Ditopang Perbankan

Menurut Wildan, kesuksesan usahanya bersama para petani mitra, tidak terlepas dari fasilitas perbankan yang disiapkan BNI. Mulai dari Kredit Ekspor, dimana dirinya mendapatkan dukungan pembiayaan dengan jaminan kontrak dari pembeli. Ketika kontrak itu dibayarkan oleh pembeli, kreditnya langsung dilunasi.

Selain itu, BNI juga memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani mitra dan koperasi. Serta, dukungan Kredit Investasi yang digunakan untuk mengembangkan perkebunan kopinya. Lebih dari itu, seluruh proses transaksi atau pembayaran jadi mudah banget! “Pembayaran kepada mitra & petani bisa lewat BNI Direct, serba online. Ga perlu ke bank lagi,” tuturnya.

Ia menekankan kendati di tengah pandemi, kegiatan pembayaran tetap berjalan lancar berkat dukungan penuh BNI. “Valas juga bisa ditukar dengan rate yang cukup bagus. Intinya, transaksi keuangan & lalu lintas dana lancar karena BNI,” ujarnya.

Wildan tak pernah berhenti, Ia terus melakukan riset dan menerapkan proses produksi efektif dan efisien demi menghasilkan produk berkualitas, Green Bean Kopi khas tanah pasundan ini kini telah memiliki 10 varietas.

“Green Bean Kopi yang siap jual diperoleh setelah melalui 5 tahap pengolahan kering dan 11 tahap pengolahan basah, mulai dari pemetikan hingga pengemasan,” pungkasnya.

Dengan omzet Rp 12 miliar per tahun, Java Frinsa mempunyai banyak penghargaan antara lain Kopi Java Frinsa Estate digunakan oleh juara 1 Hungarian Barista Championship 2019. Juara ke-3 kategori Best Filter Coffee di Helsinki Coffee Festival 2018, Finlandia. Runner-up Indonesian Portrait Country Selection Coffee di Atlanta, tahun 2016 serta Runner up Coffee Auction S.I.A.L. Interfood di Jakarta, tahun 2015.

Yuks tinggal pilih, kisah yang mana yang menarik buat Kamu.

Related posts

Cangkang Sawit Indonesia, Berpotensi Tembus Jepang Senilai USD 12 Juta

dadali

Letusan Semeru: Padamkan Listrik 30.523 Pelanggan & Robohkan Jembatan Utama

dadali

Makna Dibalik Trofi MotoGP Mandalika 2022

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)