Image default
Keuangan

Bapak – Ibu Nelayan, Cek Nih Tarif Ekspor Murah untuk Produk Perikanan

 

Kesepakatan Multilateral

 

Tidak hanya peluang tarif murah yang diperoleh Indonesia secara bilateral. Produk Kelautan dan Perikanan juga berpotensi mendapatkan keringanan tarif dari berbagai kesepakatan multilateral.

 

Perjanjian dagang multilateral Pertama adalah antara Indonesia dengan beberapa negara Eropa (Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss) yang tergabung dalam EFTA (European – Free Trade Association). Melalui IE-CEPA (Indonesia European – Comprehensive Economic Partnership Agreement) telah menyepakati penurunan tarif impor (trade in goods), dan hampir seluruh tarif impor produk perikanan di negara-negara tersebut menjadi 0% sejak November 2021.

 

Selain itu, liberalisasi perdagangan juga ditetapkan, dan mencakup berbagai aspek antara lain bidang jasa, investasi, sanitary and phyto-sanitary, hak kekayaan intelektual, ketentuan asal barang, trade and sustainable development, legal and institutional issues, dan cooperation and capacity building. “Pembukaan akses pasar ke EFTA diharapkan dapat menyalurkan produk perikanan ke Eropa secara luas dan menjangkau wilayah Eropa Timur,” terangnya.

 

Kedua, kesepakatan multilateral Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang merupakan perundingan perdagangan bebas antara negara ASEAN (10 negara) dengan 5 negara mitra, mulai dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, hingga Selandia Baru. Selain menyepakati penurunan tarif bea masuk barang di antara negara anggota, RCEP juga memberikan peluang pemanfaatan regional value chain dalam mengakses bahan baku dan pendukung bahan baku dengan preferensi tarif bea masuk yang lebih rendah.

 

“Sesuai dengan 7 arahan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia harus memperluas akses pasar non tradisional, membantu UMKM untuk siap ekspor, Alhamdulillah kita (Indonesia) telah mengesahkan beberapa perjanjian perdagangan internasional. Ini merupakan peluang besar pelaku usaha ekspor produk kelautan dan perikanan ke pasar baru,” pungkas Artati.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk terus memberikan edukasi terkait produksi hingga pengolahan agar memenuhi standar global. Dengan begitu, ekspor perikanan Indonesia ke pasar global, khususnya AS, Jepang, Tiongkok, dan Eropa akan terus meningkat. (*)

 

 

Related posts

Bursa Catat Tiga Aksi Korporasi Hari Ini, 24 Januari 2023

dadali

PPATK Hentikan Sementara Transaksi 77 Rekening Diduga Investasi Bodong

dadali

Dana Abadi Kebudayaan Indonesiana Terkumpul Rp 3 triliun, Bisa Untuk Apa Saja?

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)