Volume Transaksi Lebih Kuat
Direktur IT & Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI YB Hariantono mengatakan, BI Fast merupakan terobosan yang sangat bermanfaat bagi nasabah khususnya dari segi biaya transaksi yang mencapai Rp 2.500 per transaksi.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi yang nantinya akan menjadi sumber pendapatan bagi bank untuk dapat terus meningkatkan pendapatan dalam hal pengembangan teknologi lebih berkelanjutan.
“Dapat kami sampaikan bahwa rata-rata investasi teknologi informasi bank-bank nasional itu di kisaran 4% dari total revenue. Belanja modal teknologi inilah yang digunakan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan digital banking di Indonesia,”katanya.
Hariantono menuturkan perseroan pun menjadi kelompok bank yang pertama mengimplementasikan BI Fast Payment akhir tahun lalu. Perseroan pun aktif melakukan penyesuaian sistem agar implementasi BI Fast tidak mengurangi kualitas layanan transaksi ritel nasabah yang telah berlangsung.
“Ke depan kami akan bertahap semua transaksi ritel itu akan kami pindahkan ke BI fast. Kami lakukan akselerasi dengan BI Fast ini,” pungkasnya. (*)