Doni Salmanan Diperiksa 13 Jam, Langsung Ditahan
BIKINRILIS.COM — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menahan satu orang tersangka dalam kasus dugaan penyebaran berita bohong melalui media elektronik, hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Doni Salmanan. Sebelum penahanan, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse dan Kriminal Polri telah memeriksa Doni mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 23.30 Selasa (8 Maret 2022) malam.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa malam, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, Doni telah memenuhi panggilan Polri dan menghadap penyidik Dittipidsiber setelah mengikuti protokol Kesehatan dan dinyatakan negative Covid – 19. Kemudian Doni diperiksa sekitar 13 jam dengan diselingi waktu istirahat.
Menurut Ramadhan, Doni bersikap kooperatif selama selama menjalani pemeriksaan. Dimana selama pemeriksaan tersebut, pihak penyidik melemparkan 90 pertanyaan.
Baca Juga:
Dua Perusahaan Diperiksa Dalam Kasus Terlapor Doni Salmanan
Bareskrim Polri: Doni Salmanan Disidik Sebagai Affiliator Aplikasi Quotex
Kasus Investasi Trading Binary Option, Polisi Bakal Periksa Pacar Indra Kenz
Lebih lanjut, ujar Ramadhan, setelah memeriksa Doni, dan para saksi, baik saksi ahli maupun saksi korban. Penyidik melaksanakan gelar perkara. Kemudian dari hasil gelar perkara tersebut, Polri menetapkan Doni sebagai tersangka, dan langsung dilakukan penahanan.
“Setelah diperiksa sebagai tersangka, malam ini juga, langsung ditahan dengan alasan subjektif dan objektif. Subjektif karena dikhawatirkan melarikan diri, mengulangi perbuatan kembali, dan menghilangkan barang bukti. Alasan Objektifnya adalah karena yang bersangkutan diancam hukuman di atas 5 tahun, yaitu salah satunya adalah ancaman Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU selama 20 tahun,” ujar Ramadhan.
Pasal Berlapis
