BPOM Keluarkan Izin
Penggunaan Darurat 5 Vaksin Booster
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (EU) untuk lima produk vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai vaksin dosis booster. Kelima vaksin tersebut adalah vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax.
“Ada juga beberapa uji klinis vaksin booster yang masih berlangsung dan dalam beberapa hari ke depan kita juga akan dapat memutuskan izin penggunaan darurat,” kata Kepala BPOM Penny-K-Lukito”>Penny K Lukito, di keterangan pers yang dikutip di Jakarta, Selasa (11 Januari 2022).
Baca Juga:
Indonesia Kerahkan Polisi, Kejar Target Vaksinasi 26 Juta Anak
Penny mengatakan vaksin booster ini bisa diberikan kepada orang yang berusia 18 tahun enam bulan sejak dosis awal mereka, selain itu, dia mengatakan ada persyaratan khusus untuk suntikan booster.
Pertama, CoronaVac yang diproduksi PT Biofarma untuk booster homolog dengan dosis satu dosis. Hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi penetralisir hingga 21-35 kali lipat setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa.
Kedua, vaksin Pfizer atau Comirnaty juga untuk booster homolog dengan dosis satu dosis. Hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan (pemberian booster) sebesar 3,3 kali.
Baca Juga:
Hari ini, Vaksin Covid – 19 untuk 6,4 Juta Anak Indonesia Dimulai
Ketiga, vaksin AstraZeneca juga homolog dengan dosis tunggal. Hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan rata-rata nilai titer antibodi sekitar 3,5 kali lipat setelah pemberian vaksin booster jenis ini.
Keempat, vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah. Penguat heterolog vaksin moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson. Ini menunjukkan respon imun antibodi penetralisir 13 kali setelah pemberian dosis booster. (*)
