Image default
Headline

Digitalisasi Sekolah, Pemerintah Borong 470.000 Laptop

 

Digitalisasi Sekolah,

Rp 3,7 Triliun Buat Borong 470.000 Laptop

Ini kabar baik buat pengembang komputer jinjing atau laptop asli Indonesia. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 3,7 triliun. Ibarat sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan anggaran tersebut setidaknya ada dua target bisa dicapai. Pertama, menggairahkan industri laptop dalam negeri. Kedua, mempercepat digitalisasi sekolah.

Cek kemana saja anggaran ini akan mengalir ya.  Jadi, dana program ini dialokasikan untuk tahun 2021 dengan pembagian sumbernya adalah Pertama, dari anggaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat senilai Rp 1,3 triliun, dengan nama Dana Program Pembelanjaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).  Kedua, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2021 senilai Rp 2,4 triliun.

Nah, Dana Pembelanjaan TIK dari APBN  Pusat itu nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB. Bagi sekolah – sekolah tersebut, pemerintah akan membeli 189.840 laptop, 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker. Untuk pemilihan produk dan merek dari masing-masing kebutuhan merujuk pada pilihan yang ada pada e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Adapun pembelanjaan TIK melalui DAK Fisik (merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang ditransfer ke pemerintah daerah) senilai Rp 2,4 triliun telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2021. Alokasi ini mengatur rencana pembiayaan bagi 16.713 sekolah berupa 284.147 laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan juga peralatan pendukungnya seperti 17.510 wireless router, 10.799 proyektor dan layarnya, 10.799 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.

“Pengadaan barang TIK untuk digitalisasi pendidikan ini mendukung produk dalam negeri (PDN) sehingga sejalan dengan program pemerintah agar kita menjadi penggerak kemajuan negeri sendiri,” ungkap Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri, di Jakarta akhir pekan lalu dalam siaran pers resmi di laman Kemendikbudristek.

Kementerian Perindustrian

Setiap pihak yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pengadaan barang/jasa ini wajib mengikuti proses lelang untuk kemudian bisa terdaftar dan menyediakan produk dalam e-katalog sesuai standar LKPP. Selain itu pihak industri TIK dalam negeri yang akan berpartisipasi untuk menyediakan produk TIK juga harus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian sehingga produknya memenuhi ketentuan TKDN.

Selain pengadaan TIK sebagaimana dijelaskan di atas, Kemendikbudristek mendorong produksi laptop Merah Putih melalui konsorsium perguruan tinggi yaitu UI, ITB, ITS, dan UGM. Konsorsium tersebut telah menyiapkan peta jalan, desain produk, dan akan terlibat penuh dalam produksi laptop bersama dengan industri mulai tahun 2022. Selain itu pelajar SMK dan mahasiswa perguruan tinggi vokasi akan dilibatkan pada kegiatan perakitan hingga pascapenjualan.

 

 

Related posts

Dagang Tingkat Dunia Makin Gampang, Bayar Kepabeanan Bisa Sekaligus

dadali

Perhutani Perluas Lahan Tanaman Porang, Sasar Kawasan Hutan Hingga ke Banten

dadali

Peluang Usaha: 7 Juta Kader Berpeluang Buka Pertashop

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)