Image default
Headline Internasional Mencari Kerja

Lorna Breen: Dokter yang Bunuh Diri, Kini Menjadi Nama Undang – undang

Sementara itu, kisah Dokter Breen, dihari – hari terakhirnya, dituturkan cukup jelas dalam website Yayasan Dokter Lorna Breen, drlornabreen.org. Diungkapkan dalam Kanal Tentang  Dr. Lorna Breen bahwa dia menghabiskan karirnya di Rumah Sakit Presbyterian New York, kawasan Manhattan dan menjadi Direktur Ruang Gawat Darurat di Rumah Sakit Allen pada tahun 2008.

 

Lorna meninggal karena bunuh diri pada 26 April 2020. Dalam jangka waktu tiga minggu, Lorna merawat pasien COVID – 19 yang dikonfirmasi, kontak erat, hingga pasien yang sakit parah dalam jumlah yang luar biasa tanpa henti. Lorna dan rekan-rekannya bekerja sepanjang waktu selama puncak Pandemi di New York, dengan APD terbatas, persediaan tidak cukup, oksigen tidak cukup, tempat tidur tidak cukup, dan bantuan tidak cukup.

 

Mereka menghadapi pasien yang sekarat di ruang tunggu hingga di lorong rumah sakit. Setelah shift dua belas jam, Lorna memutuskan pulang, setelah banjir pasien yang tidak melambat sepanjang siang dan malam. Ketika Lorna meninggalkan Unit Gawat Darurat, dia harus naik kereta untuk pulang. Karena kereta sebagian besar kosong karena tindakan menjaga jarak, dia takut dirampok. Dia mencoba naik taksi pulang, tetapi beberapa taksi yang berhenti tidak mau mengantar orang yang keluar dari rumah sakit karena takut terkena virus.

 

Terlepas dari semua itu, dia terus mundur sampai dia benar-benar tidak tahan lagi. Dia takut untuk meminta bantuan, karena dia khawatir itu akan mengakhiri karir yang telah dia rintis sepanjang hidupnya.

 

“Pada saat itu, kami pikir ketakutannya tidak berdasar. Lorna tidak memiliki masalah kesehatan mental sebelumnya, dia tidak memiliki riwayat depresi atau kecemasan. Dia sangat cerdas, dan sangat lucu. Tetapi setelah dia meninggal, kami mengetahui bahwa di Amerika Serikat, 400 dokter meninggal setiap tahun karena bunuh diri. Kami mengetahui bahwa dokter wanita meninggal karena bunuh diri pada tingkat yang lebih tinggi daripada rekan-rekan pria mereka. Dan kami mengetahui bahwa spesialisasi pengobatan darurat memiliki salah satu tingkat bunuh diri tertinggi dari semua spesialisasi”. (*)

Related posts

Anwar Ibrahim Jadi Saksi, Malaysia Janji Kontribusi Rp 5,9 Triliun untuk IKN

dadali

Jaga PON XX Papua, Jalur Baru Fiber Optik di Kedalaman 4.000 Meter

dadali

Presiden: Tanaman Porang Wajib Diindustrialisasi, Paling Lambat 4 Tahun Ke Depan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)