Persiapan IPO, ASDP Akuisisi Jembatan Nusantara
BIKINRILIS.COM — Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang bergerak dalam industri penyeberangan laut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, perusahaan swasta yang juga bergerak dibisnis yang sama. Penggabungan dua perusahaan tersebut sekaligus menjadi milestone bagi industri penyeberangan di Indonesia.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, akuisisi terhadap PT Jembatan Nusantara dilaksanakan melalui Penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA). SPA ditandatangani PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara, di Jakarta beberapa waktu sebelumnya. Transaksi ini menjadikan ASDP sebagai salah satu operator kapal ferry terbesar saat ini.
“Aksi korporasi ini juga menjadikan ASDP perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa. Ini adalah inisiatif strategis perusahaan dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal yang akseleratif demi mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam rangka menuju IPO,” ujarnya dalam siaran pers ASDP yang dikutip pada Jumat (4 Maret 2022).
Baca Juga:
Banyuwangi – Lombok Kini Terhubung, Ringankan Beban Lalu Lintas di Pulau Bali
TCPI Raih Kontrak di Asam-asam Kalimantan Selatan
Aseek, Kalimantan Dapat Kapal Perintis Baru
Sebelum akuisisi, ASDP telah memiliki 166 unit kapal, dan setelah akuisisi menjadi 219 unit kapal. Kondisi tersebut sekaligus mengukuhkan posisi ASDP sebagai perusahaan ferry dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Demikian diungkapkan siaran pers yang sama.
ASDP berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal dalam kurun 5 tahun (2020 – 2024). Penambahan tersebut diperuntukkan bagi lintasan komersial reguler, eksekutif, Long Distance Ferry (LDF), dan lintasan internasional.
Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal ferry swasta yang memiliki jumlah armada terbesar sebanyak 53 unit dan mengoperasikan 6 lintasan LDF. Dengan adanya akuisisi ini akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan ASDP.
Ira mengungkapkan, transaksi tersebut terjadi karena dukungan pemegang saham yakni Kementerian BUMN, serta regulator Kementerian Perhubungan. Sejalan dengan yang disampaikan Menteri Erick bahwa akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan harus menambah kontribusi ASDP kepada negara dan masyarakat. “Kami memiliki tanggung jawab yang besar ke depannya agar ASDP dapat terus berkembang, inovatif serta mampu menjadi pemimpin pasar penyeberangan di Tanah Air yang terus menghadirkan layanan prima untuk melayani transportasi Indonesia lebih baik dan modern ke depannya,” pungkasnya. (*)