Yuk Coba Kompor Listrik,
Ada Diskon Tambah Daya Loh dari PLN
Electrifying lifestyle atau gaya hidup yang serba menggunakan peralatan bertenaga listrik demi menurunkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, baik minyak maupun gas, kini menjadi senjata utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk mempercepat mutasi penggunaan kompor gas ke kompor induksi atau kompor listrik. Salah satu cara untuk mendorong Electrifying lifestyle tersebut adalah dengan menawarkan diskon lumayan besar bagi pelanggan PLN yang ingin menambah daya.
PLN memberikan harga khusus tambah daya yaitu sebesar Rp 150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021. Diskon ini dapat didapatkan oleh pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerjasama dengan PLN.
PLN meyakini, penggunaan kompor induksi dapat lebih menghemat dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158. Sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp 28.500,- dari biaya memasak setiap bulan.
Kampanye Electrifying lifestyle dipadukan dengan potongan biaya tambah daya dan penggunaan kompor induksi juga akan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan induksi berpotensi memberikan penghematan Rp 60 triliun bagi negara.
“Ini percepatan penekanan impor dalam 5 tahun ke depan, kalau kita bisa ubah minyak tanah ke LPG kenapa ga ubah LPG ke listrik saja,” kata Erick dalam sebuah jumpa pers pada 31 Maret 2021 lalu.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi. PLN juga tengah menggulirkan program Satu Juta Kompor Induksi. “PLN juga siap menggulirkan diskon tambah daya guna mempermudah pelanggan untuk beralih ke kompor induksi,” ujarnya.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajaran direksi serta komisaris PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Dalam salah satu arahannya, Kepala Negara meminta program transisi energi dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.
“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina turun,” tegas Presiden Jokowi.
