Image default
Keuangan

Bank Dunia dan AIIB Biayai Rp 8,7 Triliun, Proyek PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara

 

Bank Dunia dan AIIB Biayai Rp 8,7 Triliun, Proyek PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara

 

BIKINRILIS.COM — Bank Dunia dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membiayai megaproyek Development of Pumped Storage Hydropower in The Java-Bali System. Pinjaman senilai total USD 61o juta atau Rp 8,7 triliun tersebut telah diteruspinjamkan dari Kementerian Keuangan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT PLN menandatangani Perjanjian Penerusan Pinjaman Luar Negeri atau Subsidiary Loan Agreement (PPLN/SLA) tersebut pada Selasa (15 Maret 2022).

 

Proyek ini memiliki total nilai pinjaman sebesar USD 610 juta atau Rp 8,7 triliun; dengan rincian, dari pinjaman Bank Dunia sebesar USD 380 juta dan pinjaman AIIB sebesar USD 230 juta. Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo di Auditorium Kantor Pusat PT PLN (Persero), Jakarta Selatan.

 

“SLA merupakan salah satu sumber pembiayaan yang digunakan oleh PT PLN untuk membiayai proyek pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, terutama pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). EBT atau Sustainable Energy Transition adalah salah satu isu prioritas Presiden dalam program pembangunan nasional atau RPJMN yang harus kita dukung bersama,” ujar Hadiyanto.

 

Hingga Desember 2021

Related posts

Warung Padang di Belanda Dapat Kredit Diaspora, BNI Dorong Kuliner UMKM Go Global

dadali

Erick Thohir: Konsolidasi BUMN Perlu Agar Semakin Untung

dadali

Pemerintah Bentuk SIMBARA, Awasi Minerba dan Migas dari Hulu ke Hilir

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)