Image default
Energi

Demi Smelter Antam, PLN Pindahkan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dari Sumatera ke Halmahera

Demi Smelter Antam,

PLN Pindahkan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dari Sumatera ke Halmahera

BIKINRILIS.COM — Demi mengamankan pasokan listrik untuk PT Antam (Persero) Tbk (IDX: ANTM) di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memindahkan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dari Sumatera Selatan dan Jambi. Dengan demikian, kebutuhan listrik bagi operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel Antam sebesar 111 Mega Watt (MW) dapat dipenuhi.
Kesepakatan kedua badan usaha milik negara tersebut ditandai dengan penandatanganan Head Of Agreement (HOA) antara PLN dan Antam di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pekan lalu, dan dipublikasikan kembali melalui siaran pers dan akun Instagram PLN, @pln_id, Senin (14 Februari 2022 malam.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN menyiapkan kapasitas 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan. Rencananya, pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap.
Baca Juga: 
Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik ANTAM sebesar 51 MW. Kedua, setelahnya PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya smelter feronikel.
“Kapasitas 111 MW ini dedicated untuk mendukung kebutuhan Antam hingga jangka panjang. Silakan jika ke depan Antam membutuhkan tambahan suplai listrik, kami juga sudah siap,” ujar Darmawan.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN akan mendatangkan dua mesin generator pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dual fuel system dari wilayah Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.
“Ada beberapa daerah yang saat ini oversupply secara pasokan sehingga pembangkit tersebut saat ini underutilize. Sehingga ini bisa kita maksimalkan pemanfaatannya untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur,” ujar Darmawan.
Sementara itu, Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter menjelaskan, smelter merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan dukungan listrik PLN, smelter yang sudah selesai dibangun ini akan segera beroperasi penuh.
“Dengan adanya sinergi bersama PLN, smelter ini akan beroperasi pada 2022 ini,” ujar Nico.
Baca Juga: 
Nico berharap proses pembangunan dan penyambungan listrik akan dilakukan secara cepat, tepat dan andal. “Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusi kepada negara dan memberikan manfaat lebih terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi pabrik,” ujar Nico.
Nico berharap sinergi ini bisa mendorong percepatan hilirisasi mineral. Peran aktif BUMN dalam memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara bisa segera terealisasi.
“Kami meyakini dengan sinergi yang baik antara Antam dan PLN, upaya percepatan hilirisasi mineral terutama dalam kaitannya dengan komoditas nikel dapat terlaksana segera,” ujar Nico. (*)

Related posts

Batu Bara Masih Jadi Energi Paling Murah di Dunia, Kok Bisa? 

dadali

Muncul Kabar Gas Bocor di PLTP Sorik Merapi, Investigasi Digelar

dadali

Jejak BNI Ini Menandai Keseriusan Pada Pembiayaan Hijau

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)