Dibantu BNI, Accor, dan Kementerian Perdagangan,
UMKM Tembus Jaringan Hotel di 9 Provinsi
BIKINRILIS.COM — Tiga lembaga membuat program bersama khusus untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan akses pasar dan akses pembiayaan sekaligus. Ketiga Lembaga tersebut adalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT AAPC Indonesia (Accor).
Kerjasama ini sudah menginjak di provinsi ke-9, yaitu Provinsi Bangka Belitung. Perjanjian kerjasamanya dilaksanakan di Bangka, Rabu (23 Februari 2022) antara Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Ida Rustini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung Tarmin, General Manager Novotel Bangka Hotel and Convention Center Golly Lutfi, dan Pemimpin BNI Wilayah 03 Agung Kurniawan.
Perjanjian dengan tajuk “Pengembangan Pemberdayaan UKM di Sektor Perdagangan Melalui Pemanfaatan Fasilitas Perhotelan, Jasa Akomodasi, serta Penyediaan Layanan Perbankan” tersebut disaksikan juga oleh Staff Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Syailendra, Gubernur Provinsi Bangka Belitung Erzaldi Rosman, dan secara virtual oleh Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Adi Satria.
“Kami sangat optimis kemitraan ini dapat menjadi praktik terbaik dalam mendorong pelaku UKM lainnya untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam memenuhi kebutuhan pasar. Khususnya untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia,” ungkap Syailendra.
Baca Juga:
MotoGP Mandalika 2022 Butuh 65.000 Kamar, Kapal Laut Disiapkan Sebagai Homestay dan Hotel
Teten Masduki: Tahun 2022, 20 Juta UMKM Ditargetkan Go Digital
Gandeng GP Ansor, Begini BNI Berdayakan UMKM Kemasyarakatan
Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja sama kemitraan dengan UMKM diberbagai provinsi. Sejak Oktober 2020—Mei 2021 telah dilaksanakan Kerjasama serupa di delapan provinsi yaitu Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta.
Dari ke-8 lokasi tersebut telah dihasilkan kontrak dengan 75 pelaku UMKM dengan nilai total Rp 864,93 juta per bulan selama 1 tahun. Sedangkan penyaluran kredit BNI kepada 15 pelaku UMKM senilai Rp 5,37 miliar.