Image default
Daerah

Simak Saran Sri Mulyani Agar Semua Bisa Mudik Lebaran

Simak Saran Sri Mulyani

Agar Semua Bisa Mudik Lebaran

 

BIKINRILIS.COM — Benarkah Indonesia telah pulih setelah didera Pandemi Covid -19 berkepanjangan? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki cara sederhana untuk menjawabnya. Kuncinya adalah dengan melihat beberapa indikator penting, yaitu mobilitas penduduk, tingkat keyakinan masyarakat dan membelanjakan uangnya, besaran penggunaan listrik oleh pabrik – pabrik atau kantor, serta intip kondisi perdagangan internasional Indonesia.

 

Dengan kunci – kunci pemulihan ekonomi yang membaik, apakah Lebaran nanti, bakal bisa mudik ke kampung halaman? Sebuah ritual yang sudah kali tertahan karena kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Simak saran Sri Mulyani berikut ini.

 

Dari sisi mobilitas penduduk Indonesia, Sri Mulyani mengarahkan pada indicator Google Mobility Index. Index ini menunjukkan adanya kenaikan aktivitas masyarakat. Hal ini erat kaitannya dengan pelonggaran kebijakan merespon angka penurunan kasus Covid-19 di dalam negeri, baik kasus harian maupun angka kematian.

 

Lalu, untuk mengukur tingkat keyakinan masyarakat dalam membelanjakan uangnya, Sri Mulyani melihat angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), yang kini berada di posisi 113. Angka itu menunjukkan level optimis, artinya masyarakat optimis dengan perekonomian sehingga bersedia membelanjakan uangnya lebih banyak, dibandingkan disimpan atau ditabung.

 

“Hal ini mendorong aktivitas konsumsi di masyarakat, sehingga Retail Sales Index pun ikut terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 14,5%,” tuturnya dalam sebuah unggahan pada Akun Instagram, @smindrawati, Rabu (30 Maret 2022).

 

Baca Juga:

Sri Mulyani Bahas IndoAID dengan Perancis

Krisis Dimata Sri Mulyani: Musim Dingin Terparah pun Akan Takut Pada Musim Semi

Sri Mulyani: Nonton Bioskop Kala Perlu Jeda dan “Recharge”

 

Sementara dari sisi pertumbuhan konsumsi listrik, baik industri maupun bisnis, juga mengalami pertumbuhan yang relatif stabil. Artinya pabrik-pabrik dan berbagai usaha sudah mulai bergerak lagi. Indikator Dini Aktivitas Investasi (PMTB) pun menandakan bahwa aktivitas investasi masih terjaga di kuartal I 2022.

 

Tidak berhenti di sana, neraca perdagangan Februari 2022 kembali mencatatkan surplus hingga US$3,83 miliar. Ini artinya sudah 22 bulan berturut-turut Indonesia mengalami surplus. Ekspor tumbuh 34,14%, sedangkan impor tumbuh 25,43%. Keduanya menunjukkan produktivitas maupun permintaan terus berlanjut kuat.

 

Data di atas berarti kegiatan ekonomi Indonesia dari sisi permintaan agregat, konsumsi, investasi, dan ekspor mengalami ekskalasi pemulihan. Dari sisi produksi, manufaktur, dan perdagangan juga mengalami pertumbuhan yang kuat.

 

Kondisi kesehatan masyarakat yang terjaga, diikuti dengan peningkatan kondisi perekonomian Indonesia tentu menjadi kondisi yang sangat kita harapkan bersama, mengingat kita akan memasuki bulan Ramadhan dan akan merayakan Hari Raya Ied Fitri.

 

“Saya berharap akan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan vaksin 1, 2, maupun booster, sehingga dapat melakukan perjalanan perayaan hari raya dengan imunitas yang lebih tinggi. Dengan begitu, bersama kita cegah Indonesia dari peningkatan kasus Covid-19,” pungkas Sri Mulyani. (*)

Related posts

Bunda Corla Pulang Kembali ke Jerman, Selama di Indonesia Sempat Menangis 

dadali

Tertangkap Layar Kamera Uya Kuya, Erick Thohir Santap Roti Sobek Durian Binjai

dadali

Selama di Titik Nol IKN, Presiden Joko Widodo Dikelilingi 2.000 Pasukan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)