Lutfi menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan yang Dia lakukan, pihaknya menyimpulkan bahwa minyak goreng yang beredar di masyarakat saat ini bersumber dari distribusi Domestic Market Obligation (DMO).
Hingga 8 Maret 2022, sebanyak 415.787 ton minyak goreng dari skema DMO yang didistribusikan ke pasar, baik dalam bentuk curah maupun kemasan. Volume tersebut setara dengan 72,4 persen dari total DMO yang telah terkumpul sejak 14 Februari 2022. “Distribusi DMO tersebut sudah melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi minyak goreng satu bulan yang mencapai 327.321 ton. Pasokan minyak kita melimpah,” ungkap Lutfi.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Siap Banjiri Jabar Dengan 30 Juta Liter Minyak Goreng
Dia menambahkan, per 8 Maret 2022 volume DMO yang telah terkumpul adalah sebanyak 573.890 ton atau 20,7 persen dari volume Persetujuan Ekspor (PE) produk sawit dan turunannya yang diterbitkan. Volume DMO tersebut terdiri atas 463.886 ton untuk DMO refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dan 110.004 ton untuk DMO CPO.
2,7 Juta Ton Mengalir ke Luar Negeri