Pemain Lokal Hanya Kuasai 0,4% Pasar Indonesia,
Padahal 52 Penduduk Adalah Gamer
Ketimpangan terjadi di industri game dalam negeri. Ketika 52 juta penduduk bermain game, ternyata hanya 0,4% pelaku usaha asli Indonesia yang tergiur menyentuh industri ini. Oleh karena itu, penguasaan pasar game dalam negeri perlu menjadi perhatian serius.
Kondisi tersebut mengemuka saat Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan pesan virtual pada acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 yang berlangsung hibrida dari Kuta, Bali, Sabtu (20 November 2021). Industri game terbukti yang bertahan bahkan tumbuh selama pandemi Covid-19 melanda dunia.
Menurut Johnny, pemerintah menegaskan dukungannya untuk ekosistem industri game Indonesia . Momentum IGDX 2021 diharapkan akan menjadi pendorong industri game agar dapat menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri.
“Kita ingin melihat para pelaku industri game dalam negeri dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar di negeri sendiri, dapat menciptakan produk-produk game yang bisa bersaing dengan game developer global, dan membuka mata dunia bahwa Indonesia bukan sekadar pasar, tetapi juga pemain penting dalam tatanan industri game dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Dalam IDGX virtual tahun 2021 ini, terdapat 40 pengembang game asal Indonesia. Sepuluh peserta diantaranya merupakan wakil dari universitas dan perusahaan game luar negeri. Pada hari pertama penyelenggaraan IGDX 2021, tercatat sebanyak 1.124 peserta hadir dalam platfom virtual IGDX www.igdx.id/virtual.
Baca Juga:
IGDX 2021 terdiri atas empat aktivitas utama yaitu IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference. Setiap aktivitas tersebut melibatkan banyak pihak dari pelaku industri game, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Saya berharap, ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para game developer lokal kita untuk mencari informasi, ilmu dan pengetahuan, jejaring baru,” ujar Menkominfo.
Johnny mendorong pelaku pelaku industri game Indonesia mampu meningkatkan kapasitas perusahaan, sehingga dapat memperoleh dukungan pendanaan. “Saya berharap game developer Indonesia mampu mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membuat produk game yang semakin berkualitas juga meningkatkan kapasitas perusahaan yang dimiliki,” ujarnya.
Baca Juga:
