Image default
Energi

PGN dan PIM Sepakat Kembangkan Bisnis Terkait Blue Ammonia

 

PGN dan PIM Sepakat

Kembangkan Bisnis Terkait Blue Ammonia

 

 

BIKINRILIS.COM — PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN, Subholding Gas Pertamina, bersepakat dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh untuk mengembangan bisnis berbasis gas yang terkait dengan hilirisasi pengembangan gas bumi ramah lingkungan, yaitu blue ammonia. Selain memproduksi blue ammonia, Kerjasama ini berpotensi menambah tonase oil recovery yang pada ujungnya dapat meningkatkan produksi minyak dan gas.

 

Kesepakatan tersebut ditandai oleh penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dan Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif pada (24 Februari 2022). Kabar tersebut kemudian dipublikasikan oleh PT Pertamina melalui sebuah siaran pers yang dikutip pada Jumat (4 Maret 2022).

 

Blue ammonia merupakan ammonia yang diproses melalui tahapan Carbon Capture Storage (CCS) pada saat produksi H2, sehingga lebih ramah lingkungan, mudah ditransportasikan dan dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik atau sektor transportasi. Hal ini sejalan dengan target Indonesia untuk penurunan emisi karbon sampai dengan 29% dan menuju net zero emission sebelum tahun 2060.

 

Heru mengatakan, “Kami siap berkolaborasi dengan PIM untuk melakukan kajian bersama dalam rangka hilirisasi gas bumi dan pengembangan bisnis berbasis gas (C1) yang ramah lingkungan terutama terkait bisnis Blue Ammonia,” ujarnya.

 

Baca Juga:

Biar Perang Rusia – Ukraina Berkecamuk, Pertamina Jamin Pasokan Migas Aman

PLN Konversi Kompor LPG ke Induksi Tahun Ini Untuk Tekan Impor Gas

Demi Smelter Antam, PLN Pindahkan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dari Sumatera ke Halmahera

 

Sementara itu Budi Santoso menuturkan, salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Blue Ammonia di lahan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA), di mana akan menggandeng PGN sebagai penyedia gas bumi dan infrastruktur gas untuk Pabrik Ammonia baru. PIM akan menyediakan lahan dan utilitas untuk operasional pabrik, serta mengoperasikan pabrik Blue Ammonia karena pengalaman panjang PIM dalam pengoperasian pabrik pupuk.

 

Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di pabrik ammonia akan di-capture dan di-treatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit), sehingga Ammonia yang diproduksi menjadi Blue Ammonia.

 

“CO2 yang dihasilkan akan diinjeksikan ke sumur oil and gas untuk menambah tonase oil recovery.  Dengan menyimpan CO2 di bawah tanah, dapat menjadi enabler untuk peningkatan produksi migas. Hal ini berpotensi meningkatkan profit PGN maupun PIM,” ujar Budi. (*)

 

Related posts

Presiden Joko Widodo Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama di Indonesia

dadali

Ada Hibah Buat Pemasang PLTS Atap, Coba Cek Ya

dadali

Indonesia Timur, Kini Punya PLTA Poso dan PLTA Malea

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)