Image default
Headline

Seru Nih! Semilyar Vaksin Bakal Banjiri Dunia

 

Seru Nih! Semilyar Vaksin Bakal Banjiri Dunia

 

Kabar menggembirakan muncul di dunia. Negara – negara yang surplus vaksin Covid – 19 berjanji akan menggelontorkan bahan antigenik penambah kekebalan tersebut ke negara – negara yang defisit vaksin.  Jumlahnya gak tanggung – tanggung, yaitu sebanyak 1 milyar dosis vaksin. Vaksin ini akan dikirim ke negara – negara berkembang seperti Amerika Latin, Afrika Selatan, dan negara ASEAN masih eskalatif. Informasi ini menambah kepercayaan penduduk bumi bahwa perekonomian pun akan segera pulih meskipun berada di dalam tekanan pandemi.

Meskipun kasus baru dan kematian Covid – 19 di tanah air memasuki tahapan kritis, namun tren kasus dan kematian harian Covid-19 global secara agregat menurun. Dalam siaran pers yang disiarkan Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (21 Juni 2021), disebutkan bahwa hingga tanggal 20 Juni 2021, data menunjukkan bahwa program vaksinasi telah dilakukan di 180 negara dengan total dosis yang telah diberikan sebanyak 2,59 miliar dosis, dan 35,28 juta dosis vaksin diantaranya mengalir ke Indonesia.

“Dalam pertemuan G7 minggu lalu, para pemimpin menyampaikan akan memberikan satu miliar vaksin pada negara-negara lain dan ini memberikan dampak positif, karena masih ada warga negara yang akses terhadap vaksinnya sangat terbatas. Tentu dengan kenaikan jumlah vaksinasi ini akan memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN KiTa Bulan Juni 2021.

Pemulihan ekonomi global terus berlanjut, ditunjukkan melalui penguatan berbagai indikator. World Bank dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tengah sentimen positif vaksinasi dan pemulihan berbagai indikator ekonomi, masing-masing menjadi 5,8 persen (yoy) dan 5,6 persen (yoy) untuk tahun 2021, serta 4,4 persen (yoy) dan 4,3 persen (yoy) untuk tahun 2022.

Selain itu, perdagangan global dan manufaktur juga terus membaik, di mana Baltic Dry Index konsisten di level tinggi, begitu pula ekspansi PMI Manufaktur Global di bulan Mei yang mencapai level tertinggi sejak 2010. Selanjutnya, harga minyak dan batu bara sebagai komoditas utama Indonesia mengalami peningkatan signifikan, sedangkan harga CPO menurun sejak Mei akibat penurunan permintaan dari India.

Di pasar keuangan, volatilitas pasar keuangan global (VIX) index turun, sedangkan pasar saham negara maju dan berkembang terus meningkat. Meski demikian, beberapa faktor risiko perlu diwaspadai, antara lain munculnya gelombang dan varian Covid-19 yang lebih menular dan ganas, akses vaksinasi dan pemulihan ekonomi global yang tidak merata, serta kemungkinan normalisasi kebijakan moneter AS yang lebih cepat.

Temukan Momentum

Sementara itu, pemulihan ekonomi domestik menguat, mengindikasikan bahwa sedang terjadi momentum pemulihan ekonomi di Indonesia. Di tengah dinamika kasus Covid-19, ekspor dan impor tumbuh tinggi, sejalan dengan pertumbuhan pada konsumsi listrik dan rumah tangga, Indeks Kepercayaan Konsumen, dan PMI Manufaktur.

Pertumbuhan ekonomi Kuartal-II 2021 diproyeksi tumbuh tinggi, didukung peningkatan berbagai indikator ekonomi seiring momentum lebaran dan faktor base effect. Kinerja APBN sampai dengan Mei 2021 jauh lebih baik dari pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pendapatan negara mengalami pertumbuhan signifikan dari yang semula terkontraksi sebesar 9,0 persen (yoy) menjadi 9,3 persen (yoy) didukung pertumbuhan Pajak dan PNBP serta terjaganya penerimaan Kepabeanan dan Cukai. Begitupun dari sisi belanja negara yang tumbuh dari negatif 1,4 persen (yoy) menjadi 12,1 persen (yoy) didorong tingginya Belanja Pemerintah Pusat dan membaiknya TKDD.

“Belanja negara kita yang meningkat dan mendukung pemulihan ekonomi masih perlu diperbaiki juga dari sisi kualitasnya. Jangan sampai kita membelanjakan namun masyarakat atau ekonomi tidak merasakan atau kurang merasakan manfaatnya. Jadi ini kualitas dari belanja dan eksekusi yang sering ditekankan oleh Bapak Presiden menjadi sangat penting, kerja detail kerja di lapangan,” jelas Menkeu.          Optimalisasi pendapatan dan peningkatan kualitas belanja negara terus dilakukan sejalan dengan kinerja pembiayaan APBN yang terjaga serta penurunan SILPA jika dibandingkan dengan bulan April 2021. APBN terus bekerja keras untuk melanjutkan momentum perbaikan ini, seiring dengan langkah antisipatif penanganan pandemi melalui pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif, serta penguatan 3T dan 3M. Demikian disampaikan pada publikasi APBN Kita edisi Juni 2021.

Beberapa provinsi di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, mengalami lonjakan kasus yang cukup besar pasca momen Idulfitri, bahkan telah ditemukan berbagai varian baru Covid-19 mulai dari varian Alpha hingga Delta. Oleh karena itu, kepatuhan pada pembatasan sosial, disiplin 3M, penguatan 3T serta akselerasi vaksinasi harus ditingkatkan. Melalui kebijakan pemberian izin vaksinasi bagi usia 18+ yang sudah diterapkan di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, diharapkan pelaksanaan vaksinasi dapat terus dipercepat.

Dengan demikian, kewaspadaan tetap sangat perlu, untuk menghadapi pandemi. Namun optimisme tetap perlu dipupuk. Caranya, lihatlah dunia, dimana optimisme akan perekonomian tengah bersemi kembali.

 

Related posts

Doni Salmanan Diperiksa 13 Jam, Langsung Ditahan

dadali

JD.ID Hentikan Pelayanan Mulai 31 Maret 2023, Aplikasi Akan Dihapus dari Google Playstore dan AppStore

dadali

Berlaku 3 Maret 2022, Isi e-HAC Wajib di Bandara Keberangkatan

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)