Image default
Headline

Dana PMN Cair Rp 6,9 Triliun KAI Pastikan Proyek LRT dan Kereta Cepat Jalan

Dana PMN Cair Rp 6,9 Triliun

KAI Pastikan Proyek LRT dan Kereta Cepat Jalan

 

Pemerintah Indonesia merealisasikan pencairan dana Tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN tahun 2021 sebesar Rp 6,9 triliun pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. KAI meyakini pembangunan proyek Light Rail Train atau LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB akan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

Usai acara Penandatanganan Komitmen KPI Pelaksanaan PMN Tahun 2021 di Jakarta, pada 30 Desember 2021, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, PMN ini akan digunakan oleh KAI untuk membiayai Cost Overrun LRT Jabodebek dan pemenuhan Base Equity Kereta Cepat Jakarta – Bandung.

“Adanya kepercayaan pemerintah untuk memberikan penambahan PMN kepada KAI, maka KAI dapat melanjutkan proyek-proyek Strategis Nasional yang ditugaskan kepada KAI ini,” ujar Didiek.

Baca Juga:

Perusahaan Kereta Catat Penjualan Rp 7,46 Triliun, KAI Tekan Kerugian

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek. Dalam Perpres tersebut disebutkan KAI dapat memperoleh dukungan pemerintah berupa pemberian PMN. Dimana Dana PMN sebesar Rp 2,6 triliun untuk LRT Jabodebek akan digunakan untuk Cost Overrun yang muncul akibat keterlambatan pembebasan lahan Dipo yang berdampak pada peningkatan biaya pra-operasi, biaya Interest During Construction, dan biaya-biaya lainnya.

Adapun sesuai Perpres Nomor 93 Tahun 2021, KAI ditunjuk sebagai pimpinan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Aturan tersebut juga menetapkan bahwa pemerintah dapat memberikan PMN kepada pimpinan konsorsium BUMN.

Baca Juga:

Awal Januari 2022, Bayar Rapid Test Antigen di Stasiun Turun

Dimana, dana PMN sebesar Rp 4,3 triliun akan digunakan untuk pemenuhan Base Equity konsorsium BUMN Indonesia. Base Equity ini perlu dipenuhi agar dana dari CDB dapat dicairkan sehingga pembangunan proyek KCJB dapat tetap dapat dilakukan.

“Pemberian PMN tersebut juga akan memberikan multiplier effect baik bagi masyarakat, negara, dan KAI itu sendiri,” tambah Didiek.

Didiek menjelaskan, sampai dengan 16 Desember 2021 ini, proyek LRT Jabodebek telah mencapai 78,39% dan ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2022. Sedangkan Kereta Cepat Jakarta Bandung per 28 Desember progresnya telah mencapai 79,65% dan ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2022. (*)

Related posts

Lorna Breen: Dokter yang Bunuh Diri, Kini Menjadi Nama Undang – undang

dadali

Baim dan Paula Ditanya 70 Pertanyaan, Kasus KDRT Lelucon Terus Berlanjut

dadali

Tol Laut Indonesia Ciptakan Pola Perdagangan Baru

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)