Image default
Pangan

Indonesia Kejar Target Bangun 130 Kampung Budidaya Ikan Laut

 

Indonesia Kejar Target Bangun 130 Kampung Budidaya Ikan Laut

 

 

BIKINRILIS.COM — Pengembangan kawasan perikanan budidaya dengan nilai ekonomi yang tinggi menjadi sasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, terutama pada komoditas berbasis kearifan lokal. Salah satu target yang ingin dicapai dalam pengamanan produk pangan berbasis perikanan adalah membuka 130 Kampung Pembudidaya Ikan – ikan Laut pada tahun 2022. Salah satu contoh sukses pembukaan Kampung Pembudidaya Ikan – ikan Laut terbaru adalah kampung perikanan budidaya yang berbasis pada kearifan lokal di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

 

Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP menjadi salah satu garda terdepan dalam mewujudkan kampung perikanan budidaya di Meranti. Salah satunya dengan pengembangan kampung perikanan budidaya kakap putih yang berada di Desa Sialang Pasung, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu menyebutkan, potensi luas laut untuk budidaya mencapai 1.350 hektar menjadi potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya perikanan laut, belum lagi kualitas air yang cocok untuk budidaya komoditas kakap putih.

 

“Di Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki salinitas atau kadar garam yang terlarut dalam air berada di angka 24 sampai 25 ppt, dan itu merupakan perairan yang cocok untuk habitat kakap putih,” ujar Tebe, panggilan akrab Tb Haeru Rahayu.

 

Baca Juga:

Ekspor 136 Kali, Ikan Lampung Kian Mendunia

Minyak Goreng Langka, KKP Kampanyekan Makan Ikan Pepes

Bapak – Ibu Nelayan, Cek Nih Tarif Ekspor Murah untuk Produk Perikanan

 

Selain perairan yang baik, pembudidaya juga didukung dengan pakan yang murah. Di Kepulauan Meranti, ikan rucah untuk pakan kakap putih hanya dibandrol Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per kilogram (Kg), sehingga menurutnya, jika Food Conversion Ratio (FCR) – nya mencapai 7 – 8, untuk kebutuhan pakan tidak sampai Rp 20.000 dan itu artinya sangat murah sekali. FCR merupakan perbandingan antara berat pakan yang sudah diberikan dalam siklus periode tertentu dengan berat total ikan yang dihasilkan

 

“Dengan harga jual mencapai Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per Kg, saya kira margin yang akan didapat para pembudidaya sangat besar, dan saya kira ini sangat layak sekali untuk dikembangkan,” urainya. Terbukti, dengan keberhasilan pembudidaya ikan kakap putih binaan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam yang telah melakukan panen ikan kakap putih sebanyak 20 ton pada awal Maret 2022 lalu.

 

Lokasi Strategis

 

Related posts

Menteri Perdagangan: Kisruh Minyak Goreng Akibat Bahan Baku Diselewengkan

dadali

Tertangkap Layar Kamera Uya Kuya, Erick Thohir Santap Roti Sobek Durian Binjai

dadali

Untuk Pertama Kalinya, 1,76 Juta Nelayan Dapatkan Bantuan Tunai

dadali
Select your currency
USD Dolar Amerika Serikat (US)